Padang, Rakyatterkini.com – Wali Kota Padang, Fadly Amran, menunjukkan komitmennya dalam melestarikan seni tradisional dengan menghadiri sekaligus menyaksikan Festival Nan Jombang Tgl3 yang digelar di Gedung Manti Menuik, Ladang Tari Nan Jombang Balai Baru, Kecamatan Kuranji, pada Selasa malam (3/6/2025).
Pada penyelenggaraan bulan Juni ini, festival rutin yang dilaksanakan setiap tanggal 3 menghadirkan penampilan istimewa dari Grup Randai Pincuran Tujuah asal Kota Payakumbuh.
Grup tersebut membawakan pertunjukan berjudul "Kakian Antah, Kamari Bedo" yang berhasil memukau penonton lewat kombinasi dialog, musik, gerakan, serta nilai-nilai moral khas seni randai Minangkabau.
Dalam sambutannya, Wali Kota Fadly Amran memberikan apresiasi tinggi atas konsistensi Nan Jombang Dance Company yang secara rutin menggelar festival seni tradisi ini setiap bulan.
“Festival ini layak mendapatkan penghargaan karena bukan hanya sekadar ruang pertunjukan, melainkan juga menjadi wadah hidup bagi regenerasi seniman Minangkabau. Festival ini menghubungkan tradisi dan inovasi dalam sebuah panggung yang inklusif,” ujar Fadly Amran.
Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Padang akan terus memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan seni dan budaya tradisional, sejalan dengan program unggulan Sinergi Nagari dan Padang Melayani.
Sementara itu, Direktur Festival Nan Jombang Tgl3, Angga Mefri, mengucapkan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Padang dan Bakti Budaya Djarum Foundation.
Angga menjelaskan bahwa Festival Nan Jombang Tgl3 sudah menjadi agenda rutin sejak tahun 2013, di mana setiap tanggal 3 masyarakat dapat menikmati karya seni tradisional dan kontemporer yang berakar pada budaya Minangkabau.
“Edisi kali ini sangat istimewa karena bertepatan dengan peringatan 12 tahun penyelenggaraan Festival Nan Jombang Tgl3 sekaligus menandai perjalanan 42 tahun Nan Jombang Dance Company,” tambahnya.
“Semua pencapaian ini tentu tidak akan terwujud tanpa dukungan dari pemerintah, seniman, dan para pecinta seni tradisi,” pungkas Angga Mefri.(da*)