Jakarta, Rakyatterkini.com– Sejumlah santriwati dari sebuah pondok pesantren di Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, diduga menjadi korban kekerasan seksual oleh oknum ustaz yang juga menjabat sebagai ketua yayasan pesantren tersebut.
Pelaku diketahui berinisial MS (51), warga Kecamatan Arjasa, Sumenep. Kasus ini mencuat setelah para korban saling berbagi cerita pengalaman pahit mereka dalam sebuah grup WhatsApp, yang kemudian terbaca oleh orang tua mereka.
Kronologi Terungkapnya Kasus
1. Pelaku Ditangkap di Situbondo
MS sempat melarikan diri usai kasus ini mulai terungkap. Namun, tim Satreskrim Polres Sumenep berhasil menangkapnya pada Selasa (10/6) sekitar pukul 03.30 WIB di wilayah Situbondo.
"Alhamdulillah, pelaku berhasil diamankan di Situbondo. Untuk rilis lengkap akan kami sampaikan kemudian," ujar Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Rabu (11/6/2025).
2. Aksi Bejat Diduga Sudah Terjadi Sejak 2021
Menurut keterangan AKP Widiarti, dugaan tindak kekerasan seksual ini telah berlangsung sejak tahun 2021. Salah satu korban, berinisial F, mengaku diminta mengambil air dingin dan membawanya ke kamar tersangka. Di dalam kamar itulah, MS diduga melancarkan aksi tidak senonohnya.
Korban tidak berani melawan, mengingat pelaku memiliki posisi tinggi sebagai ustaz dan ketua yayasan pondok. Usai kejadian, korban juga diancam untuk tidak membocorkan insiden tersebut kepada siapa pun.
3. Modus Serupa Dilakukan ke Beberapa Korban
Modus yang digunakan MS ternyata tidak hanya menimpa satu korban. Dalam rentang waktu singkat, pelaku kembali melakukan tindakan serupa kepada santriwati lain, dengan cara yang hampir sama.
4. Kasus Terungkap dari Obrolan Grup WhatsApp
Slamet Riadi, penasihat hukum para korban, menjelaskan bahwa kasus ini terbongkar setelah beberapa santriwati saling mencurahkan pengalaman mereka dalam sebuah grup WhatsApp. Percakapan tersebut diketahui oleh para orang tua korban, yang kemudian mengonfirmasi langsung kepada anak-anak mereka.
5. Orang Tua Melapor ke Polisi, Pelaku Kabur
Setelah mengetahui kebenaran dari pengakuan para korban, sejumlah orang tua melaporkan kejadian ini ke Polres Sumenep. "Hingga saat ini, sudah sekitar enam korban yang dimintai keterangan oleh pihak kepolisian," terang Riadi.
Mengetahui adanya laporan, pelaku MS kemudian melarikan diri ke luar daerah. Upaya pelacakan dilakukan hingga akhirnya pelaku berhasil ditangkap di Situbondo.(da*)