Padang, Rakyatterkini.com — Mentari pagi bersinar lebih hangat dari biasanya bagi Novrida, seorang ibu lima anak yang menyambut hangat tim UPZ BAZNAS Semen Padang di halaman rumah sederhananya. Di tengah kesibukannya mengelola warung minuman kecil, angan yang selama ini hanya terpendam perlahan mulai menjadi kenyataan.
Di atas sebidang tanah pusako keluarga yang terletak di Jalan Mohammad Hatta No. 92, Kelurahan Binuang Kampung Dalam, Kecamatan Pauh, Kota Padang, sebuah rumah layak huni kini mulai dibangun.
"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Awalnya, pondasi rumah ini kami bangun dari hasil menabung, dibantu juga oleh ninik mamak. Tapi pembangunannya terhenti karena keterbatasan biaya. Suami saya hanya bekerja sebagai pemanjat kelapa," ujar Novrida dengan suara penuh haru.
Tanah tempat rumah tersebut berdiri merupakan pusako tinggi, warisan khas Minangkabau yang diwariskan secara turun-temurun dan tidak bisa diperjualbelikan. Sejak menikah pada 2006 dengan Muharjen, Novrida tinggal di rumah gadang tua yang telah berusia lebih dari seratus tahun—bangunan berarsitektur tradisional Minang yang kini nyaris roboh.
Tanpa kamar, berdinding papan lapuk, dan atap seng bocor, rumah itu menampung keluarga besar dalam satu ruangan. “Kami tidur bersama tanpa sekat. Bocor di sana-sini. Tapi kami tak punya pilihan lain,” katanya lirih.
Perubahan hidup mereka datang secara tak terduga. Saat mengajukan bantuan pengobatan untuk salah satu anaknya yang mengalami kecelakaan, Novrida dikenalkan pada Program Bantuan Rumah Layak Huni oleh UPZ BAZNAS Semen Padang. Setelah melalui proses verifikasi dan survei, ia dinyatakan layak menerima bantuan.
“Saya tak menyangka akan mendapat bantuan sampai dibangunkan rumah. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada UPZ BAZNAS dan seluruh karyawan PT Semen Padang. Semoga perusahaannya terus diberi keberkahan,” tutur Novrida.
Rumah berukuran 4×6 meter yang kini tengah dibangun bukan sekadar struktur beton, melainkan simbol harapan dan kebangkitan bagi keluarga Novrida. Di tengah keterbatasan, mereka kembali memiliki alasan untuk bermimpi: tentang tempat tinggal yang layak, aman, dan penuh makna.
Ketua UPZ BAZNAS Semen Padang, Iskandar S. Taqwa, mengatakan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen UPZ untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat kurang mampu, khususnya di sekitar wilayah operasional perusahaan.
“Masih banyak warga yang tinggal di rumah tidak layak—atap bocor, lantai tanah, dan sanitasi yang buruk. Kondisi ini memengaruhi kesehatan dan produktivitas. Melalui program Bedah Rumah, kami hadir membawa solusi yang nyata,” jelasnya.
Program ini, lanjut Iskandar, bertujuan untuk menghadirkan hunian yang sehat, aman, dan layak bagi masyarakat miskin. Selain memberikan dampak langsung kepada penerima, program ini juga menjadi bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan zakat karyawan agar tepat sasaran.
Tak hanya itu, UPZ BAZNAS Semen Padang juga berupaya membangun sinergi yang berkelanjutan antara lembaga zakat, masyarakat, dan para pemangku kepentingan melalui gerakan sosial yang inklusif.
"Bedah Rumah bukan hanya membangun fisik, tapi juga membangkitkan semangat hidup para penerima manfaat. Ini adalah bukti bahwa zakat yang dikelola dengan transparan dan akuntabel bisa benar-benar menghadirkan perubahan," tambah Iskandar. Ia menambahkan bahwa pada periode 2024–2025, sebanyak 11 rumah telah dibedah, dan pada 2025 ditargetkan ada tiga unit rumah yang akan dibangun.
Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi & Hukum PT Semen Padang, Iskandar Z. Lubis, turut mengapresiasi kolaborasi UPZ BAZNAS dalam menyalurkan zakat karyawan melalui program-program sosial yang tepat sasaran.
“Ibu Novrida dan keluarganya akan segera memiliki hunian yang layak. Ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujarnya. Ia juga berharap agar program-program seperti ini terus diperluas agar manfaat zakat dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
Di balik pembangunan rumah itu, tersimpan harapan baru. Bagi Novrida, rumah ini bukan hanya tempat berteduh, tapi awal dari kehidupan yang lebih baik—tempat anak-anaknya dapat tidur nyenyak, belajar dengan tenang, dan menatap masa depan dengan penuh harapan.(da*)