Purwakarta, Rakyatterkini.com – Desa Pasir Munjul di Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kini nyaris tak berpenghuni. Warga terpaksa mengungsi akibat bencana tanah bergerak yang terus terjadi secara masif dan mengancam keselamatan.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwakarta dan BPBD Provinsi Jawa Barat, hingga Sabtu sore (14/6/2025), tercatat sebanyak 72 rumah rusak berat dan ratusan meter jalan desa hancur akibat pergeseran tanah. Sejumlah fasilitas publik juga mengalami kerusakan.
“Kondisi tanah sangat aktif dan pergerakannya cukup masif, ini sangat mengkhawatirkan,” ungkap Kepala BPBD Jawa Barat, Teten Ali Mulku Engkun.
Fenomena tanah bergerak ini terjadi setiap 10 menit dengan total pergeseran mencapai 20 meter dari titik awal sejak pertama kali dilaporkan pada Rabu, 11 Juni 2025.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa Desa Pasir Munjul berada di wilayah perbukitan dan lembah. Lokasi terparah dari bencana ini berada di lereng bukit yang posisinya tak jauh dari ruas Tol Cipularang, tepatnya di sekitar kilometer 91.
Teten mengingatkan bahwa jika tidak segera ditangani, bencana ini berpotensi meluas hingga ke Tol Cipularang yang merupakan jalur transportasi nasional strategis.
“Dampaknya bisa sangat serius. Jika tanah terus bergerak, bukan tidak mungkin Tol Cipularang juga terdampak. Lokasinya kurang dari satu kilometer dari titik bencana,” jelasnya.
BPBD pun mendorong Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk segera turun tangan melakukan kajian mendalam guna mengukur potensi ancaman dan tingkat kerawanannya.
Hingga saat ini, tanah terus mengalami pergeseran aktif yang merusak pemukiman, jalan, serta fasilitas umum lainnya. Sebanyak 206 warga telah dievakuasi, sebagian mengungsi ke rumah sanak saudara, sementara lainnya ditampung di balai desa.
“Kami bersama tim gabungan terus melakukan pemantauan dan mitigasi di lokasi. Sementara itu, kami menunggu hasil asesmen resmi dari pihak geologi terkait kondisi tanah dan langkah lanjutan yang harus diambil,” pungkas Teten.(da*)