Notification

×

Iklan

Puluhan Makam Palsu di Serang Dibongkar Warga

Rabu, 04 Juni 2025 | 14:10 WIB Last Updated 2025-06-04T07:10:00Z

Salah satu makam keramat palsu yang dibongkar di TPU Kamadean


Jakarta, Rakyatterkini.com – Warga Desa Seuat, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang digegerkan dengan ditemukannya puluhan makam yang diduga palsu dan digunakan sebagai tempat ritual pesugihan. Sebanyak 31 makam dibongkar oleh warga setelah mencurigai keberadaannya yang tidak wajar.

Makam-makam tersebut berada di area tanah wakaf di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kamadean. Setiap makam dilengkapi dengan nisan bertuliskan nama para wali yang asal-usulnya tidak jelas dan diragukan kebenarannya.

Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, menjelaskan bahwa pada awalnya hanya ada satu makam yang dianggap keramat oleh masyarakat setempat. Namun, sejak tahun 2018 jumlah makam misterius ini meningkat pesat tanpa ada keterangan yang jelas.

“Informasi yang kami terima, pada 2018 hanya terdapat satu makam yang dihormati warga. Tetapi secara bertahap hingga kini muncul hingga 31 makam baru yang keberadaannya tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Condro pada Rabu (4/6/2025).

Diduga, makam-makam tersebut dibangun oleh seorang pria bernama Suhada, warga Karawang yang memiliki hubungan keluarga dengan masyarakat Desa Seuat. Tujuan pembangunan makam tersebut diduga untuk menarik orang-orang yang ingin mencari kekayaan secara instan.

Makam-makam palsu ini terbuat dari bata hebel dan dipasang nisan dengan nama wali seperti Syeh Antaboga, Nyi Mas Ratu Gandasari, Prabu Tajimalela, dan lainnya. Selain makam, Suhada juga diduga membuat terowongan atau goa yang digunakan untuk ritual pesugihan.

“Tidak hanya membangun makam palsu, Suhada juga membuat terowongan yang diduga sebagai tempat ritual pesugihan,” jelas Kapolres.

Warga juga mengeluhkan penyebaran ajaran sesat oleh Suhada yang melarang pengikutnya menjalankan ibadah wajib, seperti salat Jumat dan puasa Ramadan.

“Warga melaporkan bahwa Suhada menyebarkan ajaran yang melarang pelaksanaan salat Jumat dan puasa Ramadan,” tambahnya.

Saat ini, keberadaan Suhada masih dalam penyelidikan polisi. Lokasi makam sudah dipasang garis polisi untuk mencegah potensi keributan dan menjaga keamanan.

“Kami masih melakukan penyelidikan terhadap Suhada. Lokasi makam telah dipasangi police line untuk mengantisipasi tindakan provokatif. Kami juga mengerahkan petugas Bhabinkamtibmas agar situasi tetap kondusif,” pungkas Condro.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update