Tanjung Raya, Rakyatterkini.com— Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Agam, Ny. Merry Benniwarlis, didampingi oleh Wakil Ketua Dekranasda, Ny. Maya Iqbal, melakukan kunjungan budaya ke kediaman bersejarah milik Bu Mita (71) di Nagari Bayua, Kecamatan Tanjung Raya, Jumat (13/6). Bu Mita merupakan pewaris generasi ketujuh pusaka Suntiang Taikondai, salah satu warisan budaya khas Minangkabau.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari komitmen Dekranasda Agam dalam melestarikan nilai-nilai adat dan budaya lokal, khususnya warisan adat Nagari Bayua yang kaya akan sejarah dan simbolisme.
Dalam kesempatan itu, Bu Mita memaparkan bahwa Suntiang Taikondai adalah mahkota tradisional khas Bayua yang memiliki makna sakral dan nilai historis mendalam dalam budaya Minangkabau. Pakaian adat ini terdiri atas beberapa elemen penting, di antaranya: Suntiang Taikondai, baju kuruang basiba berwarna hitam dengan sulaman benang emas, kain saruang songket, serta beragam perhiasan tradisional seperti dukuah rumah gadang, dukuah serak, galang gadang, cincin, ikek pinggang, dan alas kaki tertutup tradisional tarompah batutuik.
Pada masa lalu, pakaian adat ini dikenakan oleh para gadis bangsawan yang masih suci, dikenal dengan sebutan "Bapolaik", dalam acara-acara adat besar seperti Baralek Gadang dan prosesi penyembelihan hewan kurban (mambantai). Saat ini, Suntiang Taikondai lebih umum dikenakan oleh anak daro (pengantin perempuan) dalam prosesi pernikahan adat Minangkabau.
Bu Mita juga membagikan cerita mistis seputar asal-usul pusaka tersebut, yang bermula dari kisah leluhur yang hilang selama sebulan dan kembali dengan membawa Taikondai dan Aguang (gong). Kedua benda tersebut kini menjadi simbol kebesaran budaya dan diwariskan secara turun-temurun.
Ny. Merry Benniwarlis menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas upaya pelestarian budaya yang dilakukan masyarakat Bayua.
"Kita sangat bangga dengan kekayaan budaya seperti ini. Warisan leluhur seperti Suntiang Taikondai harus kita jaga bersama agar tidak punah. Perempuan Minangkabau memiliki peran sentral dalam menjaga kelestarian adat, dan kunjungan ini menjadi bentuk dukungan kami terhadap pelestarian tersebut," ujar Ny. Merry.
Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah nyata dalam merawat warisan budaya Minangkabau sekaligus memperkuat peran perempuan dalam menjaga dan meneruskan nilai-nilai adat di tengah dinamika zaman.(da*)