Agam, Rakyatterkini.com – Pemerintah Kabupaten Agam terus berupaya menyempurnakan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi para pelajar, dengan fokus pada peningkatan mutu gizi serta cita rasa hidangan yang disajikan.
Sebagai bagian dari evaluasi, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Agam telah melakukan survei terhadap sekolah-sekolah penerima program MBG. Survei ini bertujuan mengukur tingkat kepuasan siswa, terutama terkait kualitas gizi dan kesesuaian menu dengan selera anak-anak.
“Secara umum, tanggapan dari siswa cukup baik. Beberapa keluhan muncul seputar rasa makanan, dan hal ini akan segera kami benahi,” ujar Bupati Agam, Benni Warlis, dalam pertemuannya bersama tim BPS di Mess Pemkab Agam, Belakang Balok, pada Kamis (26/6).
Dalam audiensi tersebut, Bupati Benni menekankan pentingnya peran serta petani lokal dalam penyediaan bahan baku untuk mendukung pelaksanaan MBG. Menurutnya, keterlibatan petani setempat tidak hanya akan memperkuat ketahanan pangan daerah, tetapi juga memberi dampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
“Kita ingin bahan makanan, khususnya sayur-mayur, berasal dari petani Agam sendiri. Dengan begitu, manfaat program MBG dapat dirasakan ganda, baik oleh anak-anak maupun petani lokal,” ungkapnya.
Namun, ia mengakui bahwa kapasitas produksi saat ini masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan harian dalam skala besar. Oleh karena itu, ke depan akan diterapkan pola pengelolaan lahan yang lebih terstruktur, mulai dari perencanaan penanaman hingga proses panen.
Tak hanya sayuran, pemerintah daerah juga mendorong keterlibatan peternak lokal dalam penyediaan lauk pauk berbasis protein hewani, guna memastikan keberlangsungan pasokan makanan yang bergizi dan mencukupi.
“Pada dasarnya, arah kebijakan dari pemerintah pusat pun serupa. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan asupan gizi bagi peserta didik, tetapi juga mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat,” terang Benni.
Hingga saat ini, baru satu dapur MBG yang telah resmi beroperasi di Lubuk Basung. Sementara beberapa dapur lainnya masih dalam proses verifikasi sebelum mulai beroperasi secara penuh.(da*)