Simpang Empat, Rakyatterkini.com– Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, kembali menekankan pentingnya menjaga kelestarian lahan pertanian, khususnya sawah, agar tidak dialihfungsikan menjadi lahan non-pertanian. Langkah ini dinilai krusial dalam mendukung ketahanan pangan daerah.
“Pemerintah pusat telah memiliki program yang jelas untuk mencapai swasembada pangan. Sebagai daerah, kita harus sejalan dengan kebijakan tersebut, terutama dalam menjaga stabilitas produksi pangan,” ujar Bupati Pasaman Barat, Yulianto, di Simpang Empat pada Senin (10/6).
Ia menambahkan bahwa selain mendorong peningkatan produksi dan perluasan area tanam padi, pemerintah daerah juga telah mengimplementasikan Peraturan Daerah tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Aturan ini bertujuan untuk melindungi keberadaan sawah agar tidak dialihkan ke fungsi lain.
“Jika konversi lahan terus dibiarkan, jumlah lahan sawah akan menyusut dan hal ini tentu mengancam ketahanan pangan kita di masa mendatang,” tegasnya.
Senada dengan hal itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat, Doddy San Ismail, menjelaskan bahwa dari total usulan seluas 9.390 hektare, sebanyak 7.804 hektare telah resmi ditetapkan sebagai kawasan LP2B.
Ia berharap lahan yang telah masuk dalam LP2B bisa dijaga kelestariannya dan dimanfaatkan secara maksimal, mengingat statusnya yang tidak dapat dialihfungsikan.
“Lahan-lahan ini tersebar di sejumlah kecamatan. Harapan kami, keberadaannya tetap terjaga dan produktif,” ujarnya.
Lebih lanjut, Doddy mengungkapkan bahwa Pemkab Pasaman Barat menargetkan peningkatan luas tanam padi pada tahun 2025 menjadi 20.321 hektare, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 18.098 hektare.
Pada triwulan pertama 2025 (Januari–Maret), luas tanam telah mencapai 1.878 hektare. Sementara untuk periode April–Mei, pihaknya masih menunggu hasil pendataan lapangan.
“Kami juga terus mendorong petani untuk membuka lahan baru guna memastikan ketersediaan beras tetap terjaga, terutama menjelang musim tanam kedua tahun ini,” pungkasnya.(da*)