Padang Pariaman, Rakyatterkini.com– Dalam upaya mengoptimalkan setiap peluang untuk kemajuan daerah, Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis (JKA), secara langsung mengundang Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, untuk berkunjung ke Padang Pariaman.
Kunjungan yang berlangsung hangat tersebut diterima langsung oleh Bupati JKA di Rumah Dinas Bupati, Pendopo Karan Aur. Suasana akrab semakin terasa dengan jamuan makan siang khas daerah berupa Gulai Kapalo Ikan Kakap, yang ternyata merupakan hidangan favorit sang Menteri.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati didampingi oleh Wakil Bupati Rahmat Hidayat, Sekretaris Daerah, para asisten, kepala perangkat daerah, serta Ketua TP PKK Padang Pariaman. JKA menyampaikan bahwa kedatangan Menteri Abdul Kadir merupakan langkah strategis, bukan sekadar kunjungan seremonial.
“Setiap peluang, sekecil apa pun, akan saya maksimalkan demi kemajuan Padang Pariaman. Kedatangan beliau, yang juga sahabat lama saya, menjadi angin segar, terutama bagi generasi muda yang tengah mencari peluang kerja,” ujar JKA.
Menurut Bupati JKA, di tengah keterbatasan kesempatan kerja di dalam negeri, pengiriman tenaga kerja ke luar negeri merupakan solusi yang patut dipertimbangkan. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman menyambut baik rencana kolaborasi antara Kementerian P2MI, Universitas Negeri Padang (UNP), dan pemerintah daerah.
Dalam rombongan Menteri turut hadir Rektor UNP, Dr. Ir. Krismadinata, S.T., M.T., dan Senior Eksekutif UNP, Prof. Ganefri. Mereka mengungkapkan rencana untuk menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kanada melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) terkait bidang ketenagakerjaan migran.
Bupati JKA bahkan menyatakan kesiapannya menyediakan lahan untuk pembangunan sekolah vokasi di kawasan Tarok City, tempat UNP telah memiliki lokasi strategis.
“Kolaborasi ini adalah peluang emas dalam mengurangi angka pengangguran. Pembangunan bukan semata soal infrastruktur, tetapi juga mencakup pemberdayaan tenaga kerja untuk bekerja di luar negeri,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri Abdul Kadir menilai Padang Pariaman memiliki potensi besar sebagai pusat pelatihan tenaga kerja migran. Ia menegaskan pentingnya kerja sama antara kementeriannya, UNP, dan pemerintah daerah untuk membentuk lembaga pendidikan dan pelatihan yang fokus menghasilkan tenaga kerja terampil.
“Kita akan tindak lanjuti dengan pembangunan sekolah vokasi atau lembaga pelatihan khusus. Ini akan menjadi tempat mencetak SDM yang siap bersaing dan bekerja di luar negeri,” jelas Menteri Abdul Kadir.
Ia juga mengungkapkan bahwa hingga Mei 2025, terdapat sekitar 1,7 juta lowongan kerja di luar negeri, namun baru sekitar 297 ribu yang terisi. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan kualitas SDM agar mampu bersaing secara global.
“Pemerintah daerah perlu menciptakan ekosistem pelatihan yang terpadu dan berorientasi internasional, mulai dari penguasaan keterampilan teknis, pendidikan vokasi, hingga pelatihan bahasa asing. Pelatihan untuk ke luar negeri sebaiknya terpisah dari pelatihan domestik agar hasilnya lebih maksimal,” tutupnya.(da*)