Notification

×

Iklan

Operasi SAR Longsor Gunung Kuda Cirebon Resmi Dihentikan

Sabtu, 07 Juni 2025 | 04:45 WIB Last Updated 2025-06-06T21:45:00Z

Tim SAR gabungan melaksanakan briefing dan evaluasi operasi pencarian korban longsor


Jakarta, Rakyatterkini.com– Operasi pencarian dan penyelamatan korban tanah longsor di lokasi tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, resmi dihentikan pada Kamis (5/6/2025) pukul 16.30 WIB.

Keputusan penghentian ini diambil setelah dilakukan asesmen mendalam dan rapat koordinasi bersama berbagai pihak terkait, ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.

Pada pagi hari sekitar pukul 06.30 WIB, tim gabungan yang terdiri dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), engineer PT Indocement, serta unsur teknis lainnya melakukan evaluasi lokasi menggunakan teknologi UAV Thermal dan pemetaan risiko.

Hasil pengukuran lebih lanjut mengungkap adanya penurunan tanah hingga 20 cm di atas Worksite B, yang menunjukkan kondisi tanah sangat tidak stabil dan membahayakan keselamatan personel SAR di lapangan.

Berdasarkan temuan teknis dan pertimbangan faktor keselamatan, diputuskan bahwa operasi pencarian tidak dapat dilanjutkan karena risiko yang sangat tinggi dan kondisi yang tidak memungkinkan.

Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Bupati Cirebon, jajaran Forkopimda, Basarnas, Inspektur Tambang Kementerian ESDM, PT Indocement, serta perwakilan keluarga korban.

Pada pukul 16.30 WIB, SAR Mission Coordinator (SMC) secara resmi mengajukan penghentian operasi pencarian, dan seluruh unsur SAR dipulangkan ke satuan masing-masing.

Sejauh ini, jumlah korban akibat longsor di tambang Galian C Gunung Kuda tercatat sebanyak 31 orang, dengan rincian enam korban selamat, 21 meninggal dunia, dan empat lainnya belum berhasil dievakuasi.

Penanganan bencana yang terjadi sejak Jumat (30/5/2025) ini melibatkan 773 personel dari berbagai instansi dan organisasi, termasuk Basarnas, TNI/Polri, BPBD, Dinkes, Tagana, SAR swasta, komunitas, serta relawan lokal.

Berbagai peralatan juga dikerahkan, seperti Rescue Truck, Rescue Car Compartment, dua unit Rescue Double Cabin, lima unit ekskavator, dua unit wheel loader, Total Station, perlengkapan komunikasi dan medis, drone thermal, serta sembilan unit ambulans.

Pencarian juga didukung oleh tiga anjing pelacak (K-9) dari Polda Jawa Barat. Berdasarkan hasil kajian Inspektur Tambang Kementerian ESDM dan pengukuran dengan Total Station dari PT Indocement, ditemukan penurunan bidang gelincir di atas worksite sejauh 4 meter pada Rabu (4/6/2025).

Selanjutnya, terjadi penurunan tanah kembali sebesar 2,5 meter di area Worksite B yang menunjukkan kondisi longsor sangat tidak stabil. Akibatnya, tim memutuskan mengisolasi area dengan radius 350 meter demi menjaga keselamatan semua personel pada Kamis (5/6/2025).

BNPB mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati area longsor di Gunung Kuda, Cirebon, karena tanah masih sangat labil dan berpotensi membahayakan. Warga di sekitar lereng dan perbukitan diminta selalu waspada, terutama saat hujan deras atau gempa bumi terjadi.

Jika hujan turun lebih dari satu jam, masyarakat dianjurkan melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman dan selalu mengikuti informasi resmi yang telah diverifikasi.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update