Batusangkar, Rakyatterkini.com – Musim kemarau yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mulai memberikan dampak signifikan terhadap sektor pertanian. Berdasarkan data Dinas Pertanian setempat, sebanyak 10,25 hektare lahan pertanian di Kecamatan Sungai Tarab dilaporkan mengalami kekeringan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanah Datar, Rony Wijaya, mengungkapkan bahwa dari total lahan terdampak tersebut, sekitar 5,25 hektare sawah padi mengalami puso atau gagal panen.
“Akibat gagal panen ini, sekitar 27,3 ton gabah kering diperkirakan hilang, dan hal ini tentu berdampak langsung terhadap pendapatan para petani di wilayah tersebut,” jelas Rony, Kamis (26/6), di Batusangkar.
Ia menambahkan, potensi kekeringan juga mengancam wilayah lain di Tanah Datar apabila musim kemarau terus berlangsung tanpa adanya hujan.
“Sejauh ini baru Kecamatan Sungai Tarab yang melaporkan kondisi kekeringan, namun kami tetap mengantisipasi kemungkinan daerah lain juga akan terdampak,” tambahnya.
Meski menghadapi kerugian akibat puso, Dinas Pertanian tetap optimis kekurangan produksi gabah dapat dikompensasi melalui peningkatan hasil panen di wilayah yang masih memiliki ketersediaan air yang cukup.
Sebagai bentuk mitigasi terhadap perubahan iklim dan cuaca ekstrem, Rony mengimbau para petani untuk mulai menyesuaikan pola tanam mereka. Salah satu strategi yang disarankan adalah dengan memperluas penggunaan pupuk organik untuk menjaga kesuburan tanah dan ketahanan tanaman.
“Dari hasil uji coba kami, sawah yang diberi pupuk kimia lebih rentan mengalami retakan saat kemarau, sedangkan sawah yang menggunakan pupuk organik tetap lembab dan tidak mengalami keretakan,” pungkasnya.(da*)