Notification

×

Iklan

Kebakaran Besar di Kapuk Muara Hanguskan Ratusan Rumah

Senin, 09 Juni 2025 | 05:00 WIB Last Updated 2025-06-08T22:00:00Z

Kebakaran melanda kawasan padat penduduk Hanguskan Ratusan Rumah


Jakarta, Rakyatterkini.com - Duka mendalam menyelimuti warga Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, usai kebakaran hebat melanda kawasan padat penduduk tersebut. Ratusan rumah ludes dilalap api, memaksa ribuan jiwa kehilangan tempat tinggal dan mengungsi ke tenda-tenda darurat.

Insiden kebakaran terjadi pada Jumat (6/6) sekitar pukul 12.18 WIB dan baru berhasil dipadamkan hampir 11 jam kemudian, tepatnya pukul 23.15 WIB. Meski tidak ada korban jiwa, api menghanguskan sekitar 500 rumah di wilayah RT 17 RW 004, Kelurahan Kapuk Muara. Luas area yang terdampak mencapai kurang lebih 3 hektare, dan setidaknya 3.200 warga terpaksa mengungsi, dengan sekitar 1.900 di antaranya kini berada di lokasi penampungan sementara.

Keluhan Warga di Tengah Pengungsian

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, telah meninjau langsung kondisi para pengungsi. Dalam kunjungannya, ia mendengarkan berbagai keluhan dari warga, terutama mengenai suhu panas dalam tenda dan kebutuhan balita yang belum sepenuhnya terpenuhi.

"Untuk kebutuhan dasar seperti makanan, minuman, dan layanan kesehatan sudah relatif aman. Namun, karena cuaca panas, warga meminta kipas angin dan juga susu formula untuk bayi," ungkap Pramono saat berada di lokasi, Minggu (8/6).

Ia berjanji akan segera memenuhi permintaan tersebut. Selain itu, Pramono juga menginstruksikan dinas terkait seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Dinas Dukcapil untuk mendampingi warga yang kehilangan dokumen penting seperti KTP dan ijazah.

Kisah Warga yang Kehilangan Segalanya

Di tengah tenda darurat, Medi (52), salah satu warga terdampak, membagikan kisah pilunya. Bersama 14 rekannya yang sehari-hari bekerja sebagai pengamen, kini ia hanya bisa berlindung di bawah tenda tanpa alat kerja yang tersisa.

"Tempatnya cukup teduh, tapi tetap panas karena tidak ada kipas. Makanan sih cukup, tapi semua alat ngamen habis, yang tersisa cuma KTP," ujar Medi.

Ia mengenang saat api mulai menjalar ketika warga sedang melaksanakan salat Jumat. Dalam waktu singkat, kobaran api melahap permukiman yang sebagian besar terdiri dari bangunan semipermanen dan berdempetan satu sama lain.

Penyebab Kebakaran Masih Diselidiki

Kapolsek Penjaringan, AKBP Agus Ady Wijaya, menyatakan bahwa penyelidikan terkait penyebab kebakaran masih berlangsung. Untuk membantu warga, pihak kepolisian mendirikan posko keamanan terpadu di sekitar lokasi.

"Pelayanan administrasi bagi warga yang kehilangan dokumen penting seperti KTP, ATM, dan lainnya terus kami lakukan. Keamanan di lokasi pengungsian juga kami jaga dengan ketat," ujarnya.

Selain itu, bantuan logistik juga terus disalurkan, termasuk pengamanan distribusi bantuan serta layanan trauma healing khususnya bagi anak-anak dan perempuan.

Langkah Antisipasi: Program 1 RT 1 APAR

Pemprov DKI Jakarta menegaskan bahwa pemulihan dan bantuan bagi korban menjadi prioritas utama. Dalam upaya mencegah terulangnya kejadian serupa, Gubernur Pramono Anung menandatangani Peraturan Gubernur terkait program “1 RT 1 APAR” atau satu Alat Pemadam Api Ringan per RT.

“Saya baru saja menandatangani pergub tentang pengadaan APAR di setiap RT. Mungkin di sini belum semua RT memilikinya. Tapi kami upayakan, paling lambat Agustus nanti, setiap RT di Jakarta sudah memiliki APAR untuk penanganan cepat jika terjadi kebakaran,” jelas Pramono.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update