Notification

×

Iklan

Iran Ancam Tutup Selat Hormuz, Dunia Waspada

Selasa, 24 Juni 2025 | 06:44 WIB Last Updated 2025-06-23T23:44:00Z


Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz


Jakarta, Rakyatterkini.com – Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS) kembali memanas usai serangan udara yang dilancarkan AS menghantam tiga fasilitas nuklir utama milik Iran pada Minggu, 22 Juni 2025. Merespons serangan tersebut, pemerintah Iran mempertimbangkan langkah drastis dengan menutup Selat Hormuz—salah satu jalur pelayaran energi paling vital di dunia.

Rencana penutupan Selat Hormuz ini memicu kekhawatiran global, mengingat dampaknya yang bisa mengganggu stabilitas ekonomi dunia, terutama di sektor energi dan logistik internasional.

Selat Hormuz: Jalur Energi Dunia
Selat Hormuz merupakan koridor laut sempit yang menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab. Sekitar 25 persen pasokan minyak dunia—termasuk ekspor dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Irak—melewati jalur ini setiap harinya. Karena itu, setiap gangguan di wilayah ini dapat berdampak luas terhadap pasar global.

Potensi Dampak Penutupan Selat Hormuz:
1. Harga Minyak Melonjak Tajam
Gangguan di Selat Hormuz secara otomatis akan mengurangi pasokan minyak global. Ketidakpastian ini bisa memicu lonjakan harga minyak mentah secara signifikan, memperburuk tekanan inflasi, dan menambah beban ekonomi negara-negara pengimpor energi. Saat ini, harga minyak jenis Brent tercatat di kisaran USD 75–76 per barel (per 23 Juni 2025), namun diperkirakan bisa melonjak tajam jika situasi memburuk.

2. Gangguan Rantai Perdagangan Internasional
Selain minyak, jalur ini juga menjadi lalu lintas penting bagi komoditas lainnya. Jika ditutup, pengiriman barang akan terhambat, biaya logistik melonjak, dan rantai pasok global—khususnya di sektor energi, petrokimia, dan industri manufaktur—akan terganggu.

3. Eskalasi Ketegangan Militer
Langkah Iran menutup Selat Hormuz bisa memancing reaksi keras dari negara-negara Barat, terutama AS dan sekutunya yang berkepentingan terhadap kebebasan navigasi di kawasan. Situasi ini berisiko memicu konflik militer yang lebih luas di Timur Tengah.

4. Beban Ekonomi Negara Berkembang Bertambah
Negara-negara berkembang yang sangat tergantung pada impor energi akan merasakan dampak paling berat. Kenaikan harga bahan bakar dapat memperlemah mata uang, meningkatkan inflasi domestik, dan memperbesar tekanan anggaran negara.

5. Dampak Ekonomi Bagi Iran Sendiri
Meski menjadi alat tekanan terhadap musuh, penutupan Selat Hormuz juga menyimpan risiko besar bagi Iran. Sebagian besar ekspor minyak Iran sendiri bergantung pada jalur ini. Menutup selat berarti memotong sumber pendapatan utama negara, yang dapat memperparah dampak sanksi internasional yang telah membelit perekonomian mereka.

Hingga saat ini, parlemen Iran telah menyatakan persetujuannya terhadap opsi penutupan Selat Hormuz sebagai bentuk respons terhadap serangan AS. Namun, keputusan resmi dari pemerintah Iran masih belum diumumkan.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update