Notification

×

Iklan

Indonesia Genjot Transisi Energi Lewat 55 Proyek EBT

Sabtu, 28 Juni 2025 | 14:44 WIB Last Updated 2025-06-28T07:44:00Z

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto


Jakarta, Rakyatterkini.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi meluncurkan pengoperasian dan pembangunan 55 proyek energi baru terbarukan (EBT) yang digagas oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT PLN (Persero), serta pihak swasta. Peresmian ini dilakukan secara serentak dan terpusat di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, pada Kamis (26/6).

Inisiatif ini menjadi bukti nyata kesungguhan Indonesia dalam mempercepat transisi energi sekaligus memperkuat kemandirian energi nasional.

Secara keseluruhan, proyek yang diresmikan mencakup 8 PLTP, terdiri atas 3 proyek yang telah beroperasi secara komersial dan 5 proyek yang memasuki tahap peletakan batu pertama (groundbreaking), serta 47 pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Total kapasitas gabungan seluruh proyek mencapai 379,7 megawatt (MW).

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya pengembangan energi terbarukan demi kedaulatan energi nasional.

“Hari ini kita meresmikan dan memulai pembangunan 55 pembangkit EBT. Ini adalah bukti bahwa Indonesia sedang melangkah menuju kemandirian energi,” ujar Presiden.

“Kita harus berdiri di atas kaki sendiri. Kita ingin menyediakan energi untuk seluruh rakyat Indonesia dengan cara yang efisien dan terjangkau,” tambahnya.

Presiden juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya energi terbarukan yang sangat besar, dan penting untuk dikelola secara bijak demi kemajuan bangsa.

“Kita patut bersyukur atas anugerah sumber energi terbarukan yang melimpah. Sekarang, tantangannya adalah bagaimana kita mengelola potensi ini dengan baik. Hari ini menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia mampu mewujudkan kemandirian energi yang menentukan masa depan kita,” tegasnya.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menambahkan bahwa langkah strategis ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060.

“Kami melaksanakan arahan Presiden untuk terus mendorong transisi energi. Tak hanya PLTP, kami juga meresmikan PLTS di desa-desa yang sebelumnya belum menikmati listrik,” kata Bahlil.

Ia mengungkapkan, total nilai investasi dari 55 proyek EBT tersebut mencapai sekitar Rp25 triliun dengan kapasitas terpasang 379,7 MW.

Tiga PLTP yang telah resmi beroperasi adalah:

* PLTP Sorik Marapi Unit 5 (41,25 MW)
* PLTP Salak Binary (16,15 MW)
* PLTP Ijen Unit 1 (34,5 MW)

Sementara lima proyek PLTP yang memasuki tahap pembangunan meliputi:

* Muara Laboh Unit 2 (80 MW)
* Ulubelu Extension Gunung Tiga (55 MW)
* Wayang Windu Unit 3 (30 MW)
* Salak Unit 7 (40 MW)
* Patuha Unit 2 (55 MW)

Selain itu, 47 PLTS juga telah diresmikan, dengan kapasitas total 27,8 MW yang mampu menyuplai listrik ke 5.383 rumah di 47 desa di 11 provinsi.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa PLN turut meresmikan 13 unit PLTS yang tersebar di Papua Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Jawa Timur.

“Listrik adalah kebutuhan dasar masyarakat. Sebagai perwujudan dari sila kelima Pancasila, kami berkomitmen untuk menyediakan akses listrik yang andal hingga pelosok negeri, demi pemerataan energi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup rakyat,” tutup Darmawan.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update