Notification

×

Iklan

Indonesia Catat Rekor Cadangan Beras Tertinggi Sejak 1969

Minggu, 01 Juni 2025 | 21:00 WIB Last Updated 2025-06-01T14:00:00Z

Ilustrasi

Jakarta, Rakyatterkini.com – Cadangan beras Indonesia yang mencapai angka 4 juta ton membuka peluang besar bagi pengembangan sektor pergudangan, khususnya sebagai fasilitas penyimpanan pangan yang krusial untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Hal ini disampaikan oleh Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat, pada Minggu (31/05/2025).

Syarifah menjelaskan bahwa cadangan beras pemerintah sebesar 4 juta ton menjadi momen strategis dalam upaya mencapai swasembada pangan di Indonesia.

“Kondisi ini memberikan peluang emas bagi sektor pergudangan, asalkan fasilitas penyimpanan beras memenuhi standar khusus, seperti pengaturan suhu yang tepat, ventilasi memadai, dan kelembapan stabil agar kualitas beras tetap terjaga,” tambahnya.

Menurut Syarifah, bagi pelaku usaha pergudangan swasta yang ingin memanfaatkan peluang ini, penting untuk memastikan bahwa gudang mereka sesuai dengan kriteria penyimpanan pangan yang baik.

Ia juga menekankan pentingnya pengembangan gudang pangan terpadu dengan lokasi yang strategis, misalnya dekat pelabuhan dan pusat logistik, guna meningkatkan efisiensi distribusi pangan secara nasional.

Lebih jauh, jika surplus beras ini terus terjaga dalam jangka panjang, kebutuhan akan fasilitas penyimpanan beras jangka panjang dan gudang pendukung aktivitas ekspor pun akan meningkat.

Di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, pencapaian cadangan beras sebesar 4 juta ton ini menjadi rekor baru dalam pengelolaan pangan nasional sekaligus yang tertinggi sejak berdirinya Perum Bulog pada tahun 1969.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyambut baik pencapaian ini sebagai langkah penting menuju kemandirian pangan Indonesia. “Stok beras yang melimpah ini bukan sekadar angka, melainkan hasil konkret dari kebijakan pertanian yang pro-petani,” ujarnya.

Amran menambahkan bahwa strategi peningkatan produksi dalam negeri serta optimalisasi penyerapan hasil panen lokal yang diinstruksikan oleh Presiden Prabowo terbukti efektif dalam menjaga stabilitas pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update