Notification

×

Iklan

Haaretz: Tentara Israel Tembak Penerima Bantuan

Sabtu, 28 Juni 2025 | 08:44 WIB Last Updated 2025-06-28T01:44:00Z

Para perwira IDF ternyata memerintahkan anak buah menembaki warga Palestina tidak bersenjata yang antre menerima bantuan makan


Gaza, Rakyatterkini.com – Komandan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dilaporkan memerintahkan anggotanya untuk menembaki warga sipil Palestina yang tidak bersenjata saat mereka mengantre bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza.

Informasi ini diungkap oleh surat kabar Israel *Haaretz*, Jumat (27/6/2025), berdasarkan kesaksian sejumlah sumber militer yang terlibat langsung dalam konflik di wilayah tersebut.

Menurut laporan tersebut, para komandan militer Israel memberikan instruksi kepada pasukan untuk melepaskan tembakan ke arah warga Palestina yang berada di sekitar lokasi pembagian bantuan milik Gaza Humanitarian Foundation (GHF), meskipun warga yang menjadi sasaran tidak membawa senjata.

Seorang tentara IDF yang bertugas di Gaza mengungkapkan kepada *Haaretz* bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran terhadap kode etik militer dalam peperangan.

Terkait insiden penembakan yang terjadi pada Mei lalu, Satuan Mekanisme Pencari Fakta dan Penilaian Staf Jenderal IDF saat ini tengah melakukan penyelidikan atas dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Israel.

Sementara itu, Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) pada Selasa lalu menyatakan bahwa sejak dimulainya distribusi bantuan oleh GHF pada 27 Mei, sedikitnya 410 warga Palestina tewas saat berusaha memperoleh makanan dari pusat-pusat bantuan.

Israel sendiri menolak bekerja sama dengan UNRWA, badan PBB yang menangani pengungsi Palestina, dalam proses penyaluran bantuan kemanusiaan.

Penolakan ini mengikuti keputusan parlemen Israel yang pada Oktober 2024 mengesahkan undang-undang pelarangan aktivitas UNRWA di wilayah Israel dan daerah pendudukan. Aturan tersebut mulai diberlakukan pada 30 Januari 2025, menyusul tuduhan bahwa sejumlah staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Namun, hingga kini, PBB menegaskan bahwa Israel belum memberikan bukti konkret untuk mendukung tuduhan tersebut.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update