Notification

×

Iklan

Gunung Erebus Antartika Semburkan Debu Emas Mikro

Minggu, 08 Juni 2025 | 06:06 WIB Last Updated 2025-06-07T23:06:00Z

Gunung Berapi di Antartika Semburkan Emas Senilai Rp 91 Juta Setiap Hari


Jakarta, Rakyatterkini.com– Benua Antartika dikenal luas sebagai wilayah paling dingin dan terpencil di muka Bumi. Namun, di balik es dan sunyinya lanskap kutub selatan, terdapat sebuah keajaiban alam yang mengejutkan: sebuah gunung berapi di sana secara rutin menyemburkan partikel emas ke udara!

Fenomena luar biasa ini terjadi di Gunung Erebus, salah satu gunung berapi paling aktif di Antartika. Gunung setinggi 3.794 meter ini secara teratur memuntahkan gas vulkanik dan uap panas yang mengandung kristal emas mikroskopis. Ukurannya sangat kecil, hanya sekitar 20 mikrometer—lebih tipis dari rambut manusia. Tak tanggung-tanggung, dalam sehari gunung ini bisa mengeluarkan hingga 80 gram debu emas, dengan nilai mencapai sekitar 6.000 dolar AS atau setara Rp91 juta!

Yang lebih mencengangkan, partikel-partikel emas ini dapat terbawa angin panas sejauh 900 kilometer dari puncak gunung, sebelum akhirnya mengkristal di udara dingin Antartika.

“Ini adalah kejadian langka yang hanya bisa terjadi dalam kondisi geologi dan suhu yang sangat spesifik,” ungkap Conor Bacon, ahli geofisika dari Universitas Columbia.

Fakta Menarik Gunung Erebus

* Gunung berapi aktif tertinggi kedua di Antartika
* Pertama kali ditemukan pada tahun 1841 oleh Kapten James Clark Ross
* Kembali aktif sejak tahun 1972
* Salah satu dari dua gunung berapi aktif di benua Antartika
* Memiliki danau lava permanen di kawahnya, sebuah fenomena langka di dunia

### Bagaimana Emas Bisa Muncul dari Gunung Berapi?

Para ilmuwan menjelaskan bahwa Gunung Erebus memproduksi gas vulkanik kaya mineral, termasuk logam seperti emas, tembaga, dan seng. Yang membedakan Erebus dari gunung api lainnya adalah aktivitasnya yang stabil dan tidak meledak-ledak.

“Letusannya berlangsung lambat, sehingga partikel emas memiliki waktu untuk membentuk kristal sebelum terdispersi ke udara,” jelas Philip Kyle dari New Mexico Institute of Mining and Technology.

Meskipun mengandung emas bernilai tinggi, debu emas dari Erebus tersebar terlalu halus dan luas untuk bisa dikumpulkan secara ekonomis. Selain itu, cuaca ekstrem dan medan yang sulit di Antartika menjadikan proses penambangan hampir mustahil dilakukan.

Sebagai tambahan, Gunung Erebus bukan hanya dikenal karena emasnya. Gunung ini juga memiliki gua es yang hangat, menara es alami yang menjulang tinggi, serta menjadi lokasi penelitian penting untuk memahami bentuk kehidupan ekstrem—yang bahkan bisa menjadi petunjuk untuk eksplorasi planet lain di masa depan.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update