Notification

×

Iklan

Festival Pejalan Nagari Walk 2025, Promosikan Potensi Lokal Agam

Minggu, 01 Juni 2025 | 09:35 WIB Last Updated 2025-06-01T02:35:00Z

Festival Pejalan Nagari Walk 2025

Agam, Rakyatterkini.com – Pejalan Nagari Walk (PNW) #2 akan berlangsung pada 22 Juni 2025 di empat nagari di Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam. Keempat nagari tersebut adalah Koto Gadang, Sianok Anam Suku, Guguak Tabek Sarojo, dan Koto Tuo.

Acara ini diselenggarakan bersama Pokdarwis Nagari Koto Gadang dan Pokdarwis Nagari Sianok Anam Suku. Selain itu, beberapa instansi kesehatan seperti Palang Merah Indonesia, UPTD Puskesmas IV Koto, Rumah Sakit Tentara Bukittinggi, dan Universitas Fort De Kock turut berpartisipasi sebagai tim pendukung kesehatan.

Menurut Syukra Maulana, Program Manajer PNW, kegiatan ini merupakan wadah belajar bersama yang mendukung pengembangan sport tourism di Sumatera Barat melalui keterlibatan aktif komunitas lokal. “Setelah acara ini, kita akan memperoleh wawasan dan gagasan baru untuk mengangkat potensi nagari secara lebih optimal,” ungkapnya.

Syukra juga menyoroti peluang keberlanjutan dari inisiatif ini. Ke depan, PNW akan memperluas jangkauannya dengan mengajak nagari-nagari lain di Sumatera Barat untuk bergabung dalam kolaborasi ini. Mengingat Sumatera Barat memiliki lebih dari 1.035 nagari, peluang pengembangan wisata jalan kaki yang terintegrasi dan lintas sektoral sangat besar.

Selain kegiatan berjalan kaki, peserta juga akan disuguhkan dengan berbagai pertunjukan seni dari warga setempat. Penampilan tersebut meliputi grup musik Tambua Koto Gadang RMJ MTNI dari remaja Masjid Koto Gadang, Sanggar Seni Palanta Gantiang dari Nagari Koto Gadang, Sanggar Anam Suku dari Nagari Sianok Anam Suku, Sanggar Seni Intan Sarojo dari Nagari Guguak Tabek Sarojo, serta Saandiko dari Bukittinggi, Circle Breath dari Padangpanjang, Panca Ragam Sakato dari Padang, dan Gantorio juga dari Padang.

Di lokasi acara, akan tersedia lapak nagari yang menampilkan produk UMKM lokal, termasuk berbagai kuliner tradisional khas Minangkabau yang bisa dinikmati para peserta. Tidak hanya itu, terdapat pula pameran produk kerajinan seperti sulaman dan perak — dua produk khas Koto Gadang yang sudah diekspor ke berbagai negara selama ratusan tahun.

“Peserta juga berkesempatan mengikuti workshop kerajinan, di mana mereka dapat belajar langsung proses pembuatan sulaman Koto Gadang dan kerajinan perak. Ini menjadi pengalaman yang menarik sekaligus edukatif,” tambah Syukra.

Kegiatan PNW ini diyakini membawa dampak positif terhadap pengembangan ekonomi kreatif di Sumatera Barat. Syukra menginformasikan bahwa homestay di Nagari Koto Gadang yang dikelola oleh warga lokal sudah penuh dipesan oleh para peserta menjelang hari pelaksanaan, sementara sebagian peserta memilih menginap di penginapan sekitar Bukittinggi dan Agam.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update