Notification

×

Iklan

Fadli Zon Tegaskan Pentingnya Kearifan Lokal di Era Globalisasi

Senin, 02 Juni 2025 | 04:44 WIB Last Updated 2025-06-01T21:44:00Z

Menteri Kebudayaan Fadli Zon 


Jakarta, Rakyatterkini.com – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan perlunya penguatan nilai-nilai kearifan lokal sebagai landasan utama identitas bangsa, terutama di tengah derasnya pengaruh globalisasi.

“Generasi muda harus menjadi garda terdepan dalam menjaga dan memastikan kebudayaan nasional tetap hidup dan relevan seiring perubahan zaman,” kata Fadli Zon dalam keterangan pers pada Sabtu (1/6).

Sebagai contoh, Fadli menyebut Kalimantan Timur yang kaya akan peninggalan budaya, mulai dari lukisan prasejarah di Gua Sangkulirang yang berumur sekitar 40.000 tahun, warisan Kerajaan Kutai, hingga tradisi-tradisi lokal seperti Tana Ulen, Pelas Tahun, dan Mapalus.

Fadli juga menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Kebudayaan yang kini berdiri sebagai lembaga mandiri sejak 79 tahun kemerdekaan, berkomitmen untuk memperkuat sinergi antara budaya, alam, dan masyarakat.

“Kebudayaan tidak hanya menjadi perekat identitas nasional, tetapi juga merupakan kontribusi Indonesia dalam peradaban dunia,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 yang menggarisbawahi tanggung jawab negara dalam memajukan kebudayaan nasional. Selain itu, Pasal 28I ayat (3) menekankan perlindungan terhadap identitas budaya serta hak-hak masyarakat adat.

Dalam kunjungannya ke Kalimantan Timur, Fadli juga menyoroti pentingnya keberadaan museum sebagai wahana edukasi sekaligus pelestarian sejarah lokal. Ia berharap pemerintah daerah aktif mengembangkan cerita-cerita peradaban lokal melalui pengelolaan museum yang lebih optimal.

Lebih lanjut, Fadli memaparkan mengenai Dana Indonesiana, sebuah dana abadi kebudayaan senilai Rp5 triliun yang telah disiapkan dan dapat dimanfaatkan oleh individu, komunitas, serta lembaga budaya dalam 11 kategori pendanaan.

“Visi besar kita adalah menjadikan Indonesia sebagai Ibu Kota Kebudayaan Dunia melalui konsep ‘Reinventing Indonesian Identity’. Pencapaian ini hanya mungkin terwujud dengan komitmen bersama seluruh elemen bangsa,” tegasnya.

Pernyataan tersebut disampaikan saat Fadli Zon memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Jumat (30/5), dengan tema “Menggali Kearifan Lokal: Perbandingan Hukum Adat dan Kearifan Lokal dalam Masyarakat Modern”.

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur Seno Aji, Wali Kota Samarinda H. Abdullah, civitas akademika UMKT, pimpinan Muhammadiyah wilayah Kaltim, serta perwakilan Kesultanan Paser, Dewan Adat Kutai, dan sejumlah tokoh budaya di Kalimantan Timur.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update