Jakarta, Rakyatterkini.com – Gunung Ile Lewotolok yang terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi hebat pada Jumat malam (27/6/2025) sekitar pukul 21.46 WITA. Letusan ini disertai dengan lontaran lava pijar ke berbagai arah serta suara dentuman yang terdengar dari lemah hingga kuat.
Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kolom asap dari kawah terpantau berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang, membumbung setinggi 100 hingga 300 meter di atas puncak kawah. Letusan tersebut juga menghasilkan kolom abu berwarna kelabu setinggi 300 hingga 500 meter.
Gunung dengan ketinggian 1.423 meter di atas permukaan laut ini memuntahkan lava pijar ke arah barat daya sejauh 200 meter, ke barat hingga 300 meter, serta ke arah selatan dan tenggara sejauh 500 meter.
Letusan disertai dengan suara gemuruh dan dentuman yang bervariasi tingkat kekuatannya. Saat kejadian, cuaca dilaporkan cerah hingga berawan, dengan arah angin bertiup lemah ke barat dan barat laut. Suhu udara di sekitar gunung berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celsius.
Aktivitas Seismik dan Data Kegempaan
Syawaludin, petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, mengungkapkan bahwa selama erupsi terjadi, tercatat aktivitas seismik sebagai berikut:
* Letusan: 96 kejadian (amplitudo 16,6–40 mm, durasi 30–78 detik)
* Embusan: 114 kejadian (amplitudo 1,8–17,7 mm, durasi 29–59 detik)
* Gempa Tektonik Lokal: 1 kejadian (amplitudo 25 mm, durasi 46 detik)
* Gempa Tektonik Jauh: 2 kejadian (amplitudo 4,7–10,7 mm, durasi 63–97 detik)
Peringatan dan Imbauan PVMBG
Saat ini, status Gunung Ile Lewotolok berada pada Level II atau Waspada. PVMBG mengimbau masyarakat serta pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 2 kilometer dari kawah gunung.
“Khusus masyarakat di Desa Jontona dan Todanara diharapkan tidak memasuki wilayah sektoral selatan dan tenggara dalam radius 2,5 km dari pusat aktivitas,” ujar Syawaludin.
Penduduk Desa Amakaka juga diminta menjauhi sektor barat sejauh 2,5 km karena potensi longsoran material pijar masih tinggi.
PVMBG juga mengingatkan warga untuk menggunakan masker guna menghindari dampak abu vulkanik yang bisa menyebabkan gangguan saluran pernapasan (ISPA), iritasi mata, dan kulit.
Warga yang tinggal di bantaran sungai berhulu ke Gunung Ile Lewotolok juga diminta waspada terhadap potensi banjir lahar, terutama saat musim hujan.(da*)