Notification

×

Iklan

Eksperimen Ekstrem: Diet Telur 30 Butir Sehari

Selasa, 24 Juni 2025 | 15:44 WIB Last Updated 2025-06-24T08:44:00Z

Ilustrasi


Jakarta, Rakyatterkini.com – Seorang pria asal Oklahoma City, Amerika Serikat, bernama Joshua Allard, menjalani eksperimen diet ekstrem yang cukup mengejutkan: selama lima hari berturut-turut, ia hanya mengonsumsi telur, tanpa tambahan makanan atau suplemen apapun. Total, ia menghabiskan 150 butir telur dalam tantangan tersebut.

Pria berusia 25 tahun ini mendokumentasikan perjalanannya dalam sebuah video yang diunggah ke kanal YouTube miliknya pada 16 Juni 2025. Dalam video itu, tampak Allard memperlihatkan satu kotak besar berisi 15 lusin telur berukuran besar, yang menjadi satu-satunya sumber nutrisi selama lima hari penuh.

Ia mengatur pola makannya menjadi lima kali sehari, dengan setiap kali makan mengonsumsi sekitar enam butir telur. Tanpa tambahan suplemen seperti kreatin, vitamin D3, atau K2 yang biasa ia konsumsi, Allard mengakui tubuhnya mengalami perubahan drastis.

“Pertama-tama, saya bersyukur masih hidup. Saya benar-benar menjadi sangat kurus, dan tubuh saya mengalami transformasi besar,” ujar Allard, dikutip dari *Daily Mail* pada Selasa (24/6/2025).

Menurut Allard, ia merasa hampir kecanduan mengonsumsi telur, dan menduga hal tersebut terjadi akibat defisit kalori yang cukup besar. Namun, ia juga mengakui tidak yakin, mengingat telur mengandung lemak yang cukup tinggi.

Secara mental, tantangan ini memberikan efek unik. Ia menggambarkan dirinya seperti seekor beruang yang sedang bersiap untuk hibernasi—merasa lelah berat di malam hari, namun tidur sangat nyenyak. Ia juga mengaku tingkat stresnya menurun drastis selama menjalani diet tersebut.

“Tubuh saya menjadi sangat ramping hanya dalam lima hari. Saya tidur nyenyak dan merasa lebih tenang,” tambahnya.

Kini, meskipun tidak lagi mengonsumsi 30 butir telur per hari, Allard masih menjadikan telur sebagai bagian penting dalam pola makannya. Ia menyebut telur sebagai “makanan super” berkat kandungan lemak sehat, protein tinggi, serta asam amino yang penting untuk memperbaiki jaringan tubuh.

Meski demikian, Allard tidak menyarankan orang lain untuk meniru tantangannya secara ekstrem. Ia merekomendasikan pola makan yang lebih moderat: enam butir telur saat sarapan dan empat butir saat makan malam, untuk menjaga energi dan nutrisi tubuh tetap seimbang.

Namun, ia juga mencatat bahwa tantangan ini membuatnya kekurangan kreatin alami, yang berfungsi penting dalam penyediaan energi bagi otot serta menjaga kesehatan otak. Oleh karena itu, ia menganjurkan konsumsi daging merah dan ikan sebagai sumber kreatin yang lebih alami, serta menambahkan buah seperti stroberi dan makanan sehat lainnya seperti ubi jalar dalam menu harian.

Pendapat Ahli Gizi

Menanggapi diet ekstrem ini, Profesor Tom Sanders, ahli nutrisi dari King's College London, menjelaskan bahwa 150 butir telur mengandung sekitar 2.000 kalori, 195 gram protein, 135 gram lemak—termasuk 35 gram lemak jenuh—dan 10 gram kolesterol.

Ia menyebutkan bahwa konsumsi telur dalam jumlah besar sebenarnya tidak berbahaya bagi kebanyakan orang, namun bisa berisiko bagi mereka yang memiliki kondisi genetik tertentu. “Kolesterol dalam jumlah berlebih bisa meningkatkan kadar LDL atau kolesterol ‘jahat’, yang berkaitan dengan risiko penyakit jantung, serangan jantung, hingga stroke,” ujar Prof. Sanders.

Di kolom komentar video Allard, sejumlah netizen membagikan pengalaman mereka mencoba tantangan serupa. Ada yang mengalami gangguan pencernaan seperti diare, bahkan ada yang mengklaim terkena batu ginjal setelah mengikuti pola makan ini selama seminggu.

Menanggapi keluhan ini, Prof. Sanders menjelaskan bahwa asupan kalsium sebesar 1.000 mg tidak berpengaruh signifikan terhadap pembentukan batu ginjal, namun tetap perlu diimbangi dengan konsumsi makanan lain yang kaya serat dan cairan.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update