Jakarta, Rakyatterkini.com – Kementerian Agama Kabupaten Nias memastikan bahwa tidak ada jemaah haji asal Gunungsitoli yang berada dalam pesawat Saudi Arabian Airlines yang melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Nias, Arnan Lubis, menyampaikan pernyataan resmi sebagai tanggapan atas insiden yang menimpa pesawat Saudi Arabian Airlines dengan nomor penerbangan SVA527.
Pesawat tersebut terpaksa melakukan pendaratan darurat pada Selasa, 17 Juni 2025, pukul 10.44 WIB, setelah menerima ancaman bom melalui surat elektronik saat terbang dari Jeddah menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Sebanyak 442 penumpang berada dalam penerbangan itu.
“Dapat kami pastikan bahwa tidak ada jemaah haji dari wilayah Gunungsitoli dalam pesawat tersebut. Berdasarkan data kami, para jemaah baru akan kembali ke Indonesia pada 27 Juni 2025,” ujar Arnan dalam keterangannya.
Menindaklanjuti situasi darurat tersebut, pilot memutuskan mengalihkan penerbangan ke Bandara Kualanamu demi menjalankan prosedur keamanan. Seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat ke ruang tunggu internasional oleh petugas bandara dan aparat Kepolisian Daerah Sumatera Utara.
Tim Gegana dari Brimob Polda Sumut segera melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat. Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, mengonfirmasi bahwa proses pengamanan masih berlangsung.
“Benar, saat ini tim kami masih menjalankan proses pengamanan di Bandara Kualanamu. Informasi lanjutan akan kami sampaikan secara berkala,” tuturnya.
Sementara itu, Arnan Lubis turut memberikan pembaruan terkait kondisi 16 jemaah haji asal Gunungsitoli yang masih berada di Mekkah. Ia menyampaikan bahwa seluruh jemaah dalam keadaan sehat.
“Alhamdulillah, semua jemaah haji dari Gunungsitoli dalam kondisi sehat dan baik,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Kemenag Gunungsitoli juga telah berkoordinasi dengan pihak embarkasi Medan untuk mempersiapkan kepulangan para jemaah. Penjemputan akan dilakukan di Asrama Haji Pangkalan Masyhur Medan setelah ada kepastian jadwal.
Menanggapi insiden ancaman bom tersebut, Arnan mengimbau para jemaah untuk tetap waspada namun tidak panik.
“Dalam menghadapi situasi darurat seperti ini, penting bagi jemaah untuk tetap tenang, tidak mudah panik, dan senantiasa waspada,” pesannya.
Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki sumber dan motif ancaman yang menyebabkan pendaratan darurat. Belum ada keterangan resmi mengenai keaslian informasi bom yang diterima melalui email.(da*)