Jakarta, Rakyatterkini.com – Badan Gizi Nasional (BGN) tengah menyusun petunjuk teknis baru terkait penyaluran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) selama masa libur sekolah. Hal ini disampaikan oleh Staf Khusus Kepala BGN bidang Komunikasi, Redy Hendra Gunawan, sebagai respons atas viralnya pemberian bahan makanan mentah kepada siswa di Tangerang Selatan, Banten.
"Kami belum mengeluarkan kebijakan resmi, namun pekan depan akan digelar rapat pimpinan untuk merancang skema penyaluran MBG saat libur sekolah," ujar Redy dalam keterangan pers di Kantor Komunikasi Kepresidenan, Jakarta, Minggu (22/6).
Redy menjelaskan bahwa hingga kini belum ada aturan khusus ataupun larangan dari BGN terkait distribusi MBG dalam bentuk bahan mentah. Ia justru melihat pendekatan yang dilakukan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Tangerang Selatan sebagai langkah positif dan kreatif dalam menghadapi tantangan libur sekolah.
Selain itu, BGN juga telah menguji alternatif lain, yakni dengan tetap menyediakan makanan bergizi di sekolah dan mendorong budaya makan bersama, meskipun kegiatan belajar-mengajar sedang libur. "Sebagian sekolah tetap membuka akses agar siswa bisa datang ke sekolah untuk makan bersama. Tapi memang ada juga sekolah yang memilih tidak melaksanakan karena satu dan lain hal," terang Redy.
Lebih lanjut, Redy menegaskan bahwa langkah yang diambil di Tangerang Selatan merupakan inisiatif mandiri dari Kepala SPPG setempat dan menunjukkan kepedulian terhadap keberlangsungan program MBG selama liburan.
Dari informasi yang dihimpun, SPPG Yayasan Mualaf Indonesia Timur (Yasmit) di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, menjadi salah satu pihak yang membagikan MBG dalam bentuk mentah. Kepala SPPG Yasmit Ciputat Timur, A Basiro, membenarkan bahwa pendistribusian tersebut menyasar sekitar 4.075 siswa dari jenjang PAUD/TK hingga SMA.
“Pemberian makanan dalam bentuk mentah ini bertujuan agar dapat disimpan lebih lama dan dimanfaatkan oleh siswa di rumah, mengingat sekolah sedang libur atau menjelang kegiatan class meeting,” jelas Basiro.
Langkah ini dilakukan agar para siswa tetap menerima manfaat dari program MBG meskipun tidak hadir secara fisik di sekolah.(da*)