Notification

×

Iklan

Program CKG Jangkau 8,2 Juta Warga Hingga Juni 2025

Minggu, 15 Juni 2025 | 21:35 WIB Last Updated 2025-06-15T14:35:00Z

ASN Pemprov Jatim saat mengikuti cek kesehatan gratis (CKG) 


Jakarta, Rakyatterkini.com – Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam menjamin akses kesehatan bagi seluruh warga negara melalui Program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Hingga Juni 2025, program ini telah menjangkau lebih dari 8,2 juta penduduk di berbagai wilayah tanah air.

CKG menargetkan pemeriksaan kesehatan bagi 280 juta warga dalam lima tahun ke depan, menjadikannya salah satu inisiatif deteksi dini terbesar di dunia. Untuk tahun pertama, program ini menargetkan 60 juta orang dengan dukungan dana sebesar Rp4,7 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Prita Laura, menjelaskan bahwa alokasi anggaran tersebut setara dengan biaya operasional sistem transportasi publik selama satu tahun di negara-negara maju seperti Swedia dan Finlandia.

Indonesia saat ini dihadapkan pada tantangan serius dari penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, stroke, dan gagal ginjal yang menyebabkan lebih dari 500 ribu kematian setiap tahunnya. Melalui deteksi dini yang difasilitasi oleh CKG, masyarakat diharapkan dapat terhindar dari beban penyakit kronis yang kerap membutuhkan biaya besar dan penanganan jangka panjang.

Program ini juga disebut sebagai "kado ulang tahun" dari negara untuk rakyatnya, mengingat nilai pemeriksaan yang bisa mencapai lebih dari Rp1 juta apabila dilakukan secara mandiri.

Melihat tingginya antusiasme masyarakat, Kementerian Kesehatan memperluas akses pelaksanaan CKG dengan melibatkan komunitas, organisasi kemasyarakatan, BUMN, perusahaan swasta, hingga kelompok hobi.

“Sinergi antara puluhan ribu Puskesmas, ratusan dinas kesehatan, Kementerian Kesehatan, dan seluruh anggota Kabinet Merah Putih berjalan sangat solid. Semua pihak turut aktif mempromosikan program ini,” ujar Prita.

Mulai Juli 2025, sasaran program akan diperluas ke lingkungan sekolah dasar dan menengah dengan target 50 juta pelajar. Fokus pemeriksaan akan mencakup aspek gizi, tumbuh kembang, kesehatan mata dan telinga, serta kesehatan mental anak dan remaja, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Dinas Kesehatan daerah.

Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat tercatat sebagai penyumbang peserta terbanyak, dengan total kontribusi mencapai 60 persen dari keseluruhan partisipan nasional. Keberhasilan Jawa Tengah tidak lepas dari inovasi program *Speling* (Dokter Spesialis Keliling), yang sejak Maret 2025 telah menghadirkan layanan spesialis langsung ke pelosok desa, sehingga warga dapat menerima layanan kesehatan tanpa harus mengunjungi fasilitas kesehatan besar.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update