Notification

×

Iklan

Wapres AS Kecam Upaya Jerman Hancurkan AfD

Minggu, 04 Mei 2025 | 15:33 WIB Last Updated 2025-05-04T08:33:00Z

Wakil Presiden AS JD Vance mengkritik elite Jerman 


Jakarta, Rakyatterkini.com - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), JD Vance, mengkritik keras upaya elite Jerman yang berusaha menghancurkan partai politik sayap kanan, Alternative for Germany (AfD). Menurut Vance, AfD merupakan partai yang paling populer di Jerman dan memiliki basis kuat di wilayah Jerman Timur.

"Pada kenyataannya, para birokrat kini berusaha untuk menghancurkannya," tulis Vance dalam akun X @JDVance, pada Sabtu (3/5).

Vance juga menyoroti bahwa tindakan elite Jerman yang berusaha memusnahkan AfD, sejatinya menyerupai upaya untuk membangun kembali "Tembok Berlin". Tembok yang dibangun pada tahun 1961 oleh Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) ini bertujuan untuk menghalangi warganya melarikan diri ke Berlin Barat.

Tembok Berlin akhirnya runtuh pada 9 November 1989, yang kemudian membawa penyatuan antara Jerman Barat dan Jerman Timur.

"Dahulu, Barat bekerja bersama untuk meruntuhkan Tembok Berlin. Kini, tembok itu dibangun kembali, bukan oleh Soviet atau Rusia, tetapi oleh elite Jerman sendiri," ujar Vance.

Pernyataan ini disampaikan Vance sebagai tanggapan atas komentar yang dilontarkan oleh Sekretaris Luar Negeri AS, Marco Rubio. Rubio mengecam keputusan Jerman yang memberikan kewenangan baru kepada Badan Intelijen Domestik Jerman (BfV) untuk mengawasi AfD. Bagi Rubio, langkah tersebut bukanlah refleksi dari demokrasi, melainkan sebuah bentuk tirani yang terselubung.

Ia juga mengkritik keras klaim BfV yang menganggap AfD sebagai kelompok ekstremis.

"Yang sebenarnya ekstrem bukanlah AfD, yang menjadi partai populer dengan meraih posisi kedua dalam pemilu terakhir. Sebaliknya, kebijakan imigrasi dengan perbatasan terbuka yang berbahaya dari pemerintah Jerman itulah yang harus dipertanyakan. AfD justru menentang kebijakan tersebut. Jerman harus mengubah arah," tegasnya.

AfD dikenal dengan kebijakan anti-imigrasi, xenofobia, dan Islamofobia, dan telah menjadi fokus pengawasan BfV dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa cabang partai ini di tingkat daerah bahkan telah dicap sebagai kelompok ekstremis sayap kanan.

Menurut AFP, BfV menyatakan bahwa label ekstremis diberikan kepada AfD karena partai ini dan afiliasinya berusaha menggoyahkan prinsip-prinsip kebebasan dan demokrasi di Jerman.

"AfD berusaha mengesampingkan sejumlah kelompok dalam kehidupan sosial di Jerman," demikian pernyataan BfV pada Jumat (2/5).

Dengan status tersebut, lembaga intelijen Jerman kini memiliki kewenangan lebih luas untuk memantau pergerakan AfD, termasuk dengan menyadap komunikasi telepon dan menerjunkan agen samaran.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update