Notification

×

Iklan

Tokoh Politik Sayap Kanan Ikut Serbu Kompleks Al Aqsa

Jumat, 30 Mei 2025 | 11:39 WIB Last Updated 2025-05-30T04:39:00Z

Ribuan warga Israel semena-mena menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa 


Jakarta, Rakyatterkini.com – Aksi kontroversial kembali terjadi di Yerusalem ketika ribuan warga Israel menggelar pawai dalam rangka peringatan "Hari Yerusalem" pada Senin (26/5). Pawai tersebut diwarnai dengan tindakan provokatif, termasuk penyerbuan ke kompleks Masjid Al Aqsa dan kantor Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Dalam kegiatan yang berlangsung di kawasan Kota Tua Yerusalem – wilayah yang diduduki Israel sejak Perang Enam Hari tahun 1967 – para peserta pawai meneriakkan slogan bernada kebencian seperti “Matilah orang Arab” dan “Semoga desamu terbakar.”

Pawai ini juga dihadiri tokoh-tokoh politik sayap kanan Israel, termasuk Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, yang diketahui kerap mengeluarkan pernyataan dan tindakan kontroversial. Ia bahkan mengunggah video dari lokasi pawai ke akun X miliknya, sembari menyampaikan doa untuk kemenangan perang, pembebasan sandera, dan kesuksesan kepala baru Badan Intelijen Shin Bet, Mayor Jenderal David Zini.

Turut mendampingi Ben-Gvir dalam aksi tersebut adalah Menteri Negev dan Galilea, Yitzhak Vaserlauf, serta anggota parlemen Israel, Yitzhak Kreuzer. Keikutsertaan mereka menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk dari Badan Wakaf Yerusalem—lembaga yang ditunjuk Yordania untuk mengelola kompleks Masjid Al Aqsa. Badan ini mengutuk keras tindakan para politikus Israel dan menyerukan penghentian segala bentuk provokasi di area tersebut.

Di bawah pengelolaan Wakaf, kompleks Al Aqsa diperuntukkan eksklusif bagi ibadah umat Muslim, dan segala bentuk pelanggaran atas status quo kerap memicu ketegangan.

Untuk mengamankan jalannya pawai, otoritas Israel mengerahkan ribuan personel keamanan bersenjata lengkap. Namun, kehadiran aparat tidak menghalangi sejumlah peserta melakukan intimidasi terhadap warga Palestina, termasuk menyerang toko-toko, mengganggu pejalan kaki, anak-anak sekolah, bahkan aktivis hak asasi manusia. Beberapa insiden tercatat berupa pelecehan verbal, tindakan kekerasan, hingga upaya memasuki rumah warga secara paksa. Menurut laporan jurnalis AFP di lokasi, pihak kepolisian menangkap sedikitnya dua remaja dalam kejadian tersebut.

Salah satu insiden yang paling mencolok adalah penyerbuan ke kantor UNRWA di Yerusalem Timur, yang dilakukan oleh sekelompok peserta pawai, termasuk seorang anggota parlemen Israel.

Jurnalis Al Jazeera, Nida Ibrahim, dalam laporannya dari Doha, Qatar – mengingat peliputan media tersebut dilarang di Israel – menegaskan bahwa pawai ini bertujuan menegaskan dominasi Israel atas Yerusalem. Ia juga menyampaikan bahwa rekaman video menunjukkan peserta pawai menyerang toko-toko milik warga Palestina dan melemparkan benda ke arah mereka.

“Semua ini kembali menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang benar-benar terlindungi dari kekerasan,” ujar Ibrahim.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update