Notification

×

Iklan

Tidur Tidak Teratur Percepat Penuaan Otot

Senin, 19 Mei 2025 | 07:00 WIB Last Updated 2025-05-19T02:44:09Z

Ilustrasi


Jakarta, Rakyatterkini.com — Waktu bukan hanya sekadar angka pada jam tangan, tetapi juga berperan besar dalam kondisi fisik kita. Pernahkah kamu merasa lemas saat bangun tidur atau lambat bergerak di malam hari? Itu semua terkait dengan irama sirkadian, yaitu jam biologis tubuh yang mengatur berbagai fungsi penting, termasuk kesehatan otot. Para peneliti kini menemukan bahwa pola tidur yang tidak teratur dapat mempercepat proses penuaan otot.

Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Jeffrey Kelu dari King’s College London mengungkap bahwa otot memiliki jam biologisnya sendiri yang berfungsi seperti penunjuk waktu internal. Selama ini kita tahu bahwa otak, sistem pencernaan, dan hormon dikendalikan oleh irama sirkadian. Namun, ternyata otot juga dipengaruhi oleh jam internal ini.

Jika jam biologis pada otot ini terganggu, risiko tubuh mengalami sarkopenia, yaitu penurunan massa dan fungsi otot secara bertahap, akan meningkat. Jam internal pada otot bekerja dalam siklus yang mengatur proses pembersihan protein yang rusak dan perbaikan jaringan otot setiap malam.

Eksperimen dengan Ikan Zebra: Indikasi Awal Penuaan Dini

Untuk membuktikan hal tersebut, tim Dr. Kelu melakukan eksperimen menggunakan ikan zebra (zebrafish) — hewan kecil yang sering digunakan dalam penelitian biomedis karena kesamaan genetik dengan manusia. Ikan ini juga transparan saat tahap awal kehidupannya, memungkinkan para ilmuwan mengamati perubahan otot secara langsung. Dalam dua tahun pengamatan, ikan dengan jam otot yang normal dibandingkan dengan ikan yang jam ototnya tidak berfungsi dengan baik. “Pada usia muda, perbedaan tidak terlalu terlihat. Namun, seiring waktu, ikan yang jam ototnya terganggu menunjukkan tanda-tanda penuaan yang lebih cepat,” ujar Dr. Kelu.

Gangguan Tidur dan Risiko pada Pekerja Shift

Masalah gangguan irama sirkadian ini tidak hanya terjadi pada ikan, tetapi juga dialami jutaan pekerja shift di dunia nyata. “Penelitian kami menegaskan bahwa gangguan jam biologis pada pekerja shift berdampak pada berbagai aspek kesehatan,” kata Dr. Kelu. Pola tidur yang tidak konsisten selama bertahun-tahun, akibat kerja malam, jet lag, atau kebiasaan begadang, dapat mempercepat proses penurunan fungsi otot seperti yang dialami oleh orang lanjut usia.

Siapa Saja yang Berpotensi Terkena?

Tidak hanya pekerja malam yang perlu waspada. Orang yang sering begadang, menunda waktu tidur, atau sering bepergian melintasi zona waktu juga rentan mengalami gangguan irama sirkadian. Efek negatifnya mungkin tidak langsung terasa, namun akumulasi dari kebiasaan tersebut dapat merusak sistem pemulihan otot secara perlahan. Oleh sebab itu, menjaga pola tidur yang teratur dan memberikan tubuh waktu istirahat yang cukup sangat penting untuk kesehatan otot jangka panjang.

Pria Lebih Berisiko Mengalami Penuaan Otot?

Meskipun penelitian ini dilakukan pada ikan zebra, data dari populasi manusia menunjukkan pola serupa, yaitu pria lebih cepat mengalami penurunan kekuatan otot dibandingkan wanita. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh interaksi antara irama sirkadian, hormon, dan perubahan metabolisme sepanjang hidup.

Penelitian lanjutan masih diperlukan untuk menentukan apakah perlindungan otot harus disesuaikan berdasarkan jenis kelamin. Saat ini, para ilmuwan tengah mengembangkan terapi yang menargetkan protein pengatur jam biologis seperti Rev-erb dan Ror. Jika berhasil, obat ini berpotensi mencegah sarkopenia, terutama bagi mereka yang memiliki risiko tinggi seperti pekerja shift.

Selain itu, ada pendekatan baru bernama “chronomedicine” atau pengobatan berdasarkan waktu biologis, yang menjanjikan hasil terapi lebih efektif dengan penjadwalan waktu pemberian obat atau terapi fisik yang tepat. Profesor Simon Hughes dari King’s College London menyatakan, “Penelitian ini menunjukkan bahwa mempelajari sistem kompleks seperti pertumbuhan otot lewat organisme sederhana seperti ikan zebra dapat memberikan wawasan yang sangat berarti.”

Temuan ini menegaskan bahwa tidur bukan hanya waktu untuk beristirahat, tetapi juga periode penting untuk menjaga keseimbangan dan memperbaiki tubuh. Menghormati irama alami tubuh dengan tidur cukup dan teratur adalah langkah sederhana namun krusial untuk menjaga otot tetap sehat, kuat, dan awet muda lebih lama.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update