Notification

×

Iklan

Sukses Pergelaran Pupuik Sarunai dan Talempong, Gubernur Mahyeldi Raih Penghargaan MURI

Minggu, 18 Mei 2025 | 17:52 WIB Last Updated 2025-05-18T10:52:58Z

Gubernur Mahyeldi raih rekor MURI.

Padang, Rakyatterkini.com — Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah menerima Piagam Penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) atas suksesnya pergelaran kolaborasi pupuik sarunai, talempong, dan silat dengan peserta terbanyak di Indonesia.

Sebanyak 808 peserta ambil bagian dan meniup melodi pupuik sarunai secara serentak dalam kegiatan Festival Sumbar Tageh di kawasan car free day, di Jalan Sudirman Kota Padang, Minggu (18/5/2025).

Penghargaan tersebut tercatat dalam Rekor MURI Nomor: 12196/R.MURI/V/2025 dan diserahkan langsung oleh perwakilan MURI kepada Gubernur Mahyeldi, yang diwakili oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar, Maifrizon.

Usai menerima penghargaan, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar, Maifrizon mengatakan, kegiatan ini dinilai berhasil bukan hanya karena jumlah pesertanya banyak. Tapi juga disebabkan pergelarannya sukses mengkolaborasikan seni tradisi lokal kedalam satu kegiatan secara serentak.

Diketahui, dalam penyelenggaraan Festival Sumbar Tageh di kawasan car free day hari ini, kegiatan peniupan melodi pupuik sarunai juga disertai oleh permainan talempong dan atraksi silat tradisional Minangkabau.

“Bagi kita, capaian ini bukan sekadar rekor, tapi juga bentuk kecintaan dan kepedulian Pemerintah Daerah terhadap seni budaya Minangkabau dan penguatan identitas lokal ketengah masyarakat,”ujar Maifrizon usai menerima penghargaan.

Ia lalu menegaskan, gelaran kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi dalam memperkenalkan kekayaan warisan budaya Minangkabau kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda.

Itu sesuai dengan program unggulan (Progul) kelima yang tertuang dalam visi misi kepemimpinan Gubernur, Mahyeldi dan Wakil Gubernur, Vasko Ruseimy. Progul itu adalah Gerak Cepat Sumbar Harmonis, Menguatkan kehidupan masyarakat beradat dan berbudaya berbasis agama dan kearifan lokal.

"Itu yang ingin kita kuatkan, langkah awalnya tentu dengan memperkenalkan dulu, agar masyarakat kita tidak lupa dengan budayanya, kearifan lokalnya," tegas Maifrizon. (adpsb/bud)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update