Jakarta, Rakyatterkini.com – Pemerintah Indonesia secara resmi meluncurkan Program Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran, sebagai bagian dari inisiatif Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
Salah satu sekolah yang langsung merasakan manfaat dari program ini adalah SDN Padurenan IV, Bekasi. Pada hari Jumat (2/5), telah dilaksanakan seremoni groundbreaking sebagai simbol dimulainya perbaikan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah tersebut.
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, menjelaskan bahwa revitalisasi sekolah ini merupakan program PHTC yang keempat dari Presiden Prabowo.
“Alhamdulillah, hari ini kami melaksanakan groundbreaking program revitalisasi sekolah. Ini adalah bukti nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan agar Indonesia dapat maju dan mencapai visi Indonesia Emas. Pendidikan sangat berperan penting dalam menentukan masa depan bangsa,” ujar Adita.
Adita juga menambahkan bahwa digitalisasi pembelajaran menjadi fokus utama dalam program ini, guna menciptakan kesetaraan akses pendidikan di seluruh Indonesia.
“Dengan adanya digitalisasi, saudara-saudara kita yang sebelumnya kesulitan mendapatkan akses pembelajaran yang berkualitas, kini akan terbantu,” ungkapnya.
Melalui program ini, sekolah-sekolah akan mendapatkan fasilitas berupa papan interaktif, laptop, akses internet, serta materi pembelajaran digital yang tersedia dalam bentuk hard disk.
Program Revitalisasi Sekolah pada tahun ini menargetkan sebanyak 10.440 sekolah di seluruh Indonesia. Proyek ini akan difokuskan pada sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan sedang hingga parah, dengan anggaran mencapai Rp17,1 triliun.
Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Faisal Syahrul, mengungkapkan bahwa tujuan dari program ini adalah untuk memastikan adanya standar pelayanan pendidikan yang merata, mulai dari Papua hingga kota-kota besar seperti Bekasi.
“Dengan adanya revitalisasi ini, para siswa dapat belajar dengan nyaman, tanpa khawatir akan kondisi bangunan sekolah yang tidak memadai,” kata Faisal.
Kepala SDN Padurenan IV, Sri Sulastri, mengungkapkan bahwa sekolah yang ia pimpin memang sangat membutuhkan perhatian.
“Tingkat kerusakan di sekolah kami mencapai 80 persen, dengan tiga ruang kelas yang rusak parah. Kami sangat bersyukur SDN Padurenan IV menjadi salah satu prioritas dalam program ini,” jelas Sri.
Melalui program revitalisasi ini, pemerintah berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman dan layak, sehingga dapat menunjang perkembangan serta potensi anak-anak Indonesia secara optimal.(da*)