Jakarta, Rakyatterkini.com – Data ratusan ribu nasabah KLIKBCA diduga bocor dan tersebar di darkweb. Informasi ini pertama kali diungkap oleh pengguna Instagram @abonkfarouk melalui sebuah video yang menjelaskan adanya kebocoran pada layanan internet banking BCA. Dalam video tersebut, dia menyatakan bahwa data seperti username hingga password dapat diakses di sebuah situs agregator di darkweb.
Kejadian kebocoran data ini bukan yang pertama kali menimpa BCA. Sebelumnya, pada Februari 2025, seorang hacker dengan nama Bjorka juga mengklaim berhasil membobol dan mempublikasikan sebagian data nasabah BCA. Dua insiden ini menimbulkan kekhawatiran mengenai keamanan sistem perbankan BCA, yang selama ini dikenal sebagai salah satu bank dengan keamanan terbaik di Indonesia.
Menurut pantauan yang dilakukan oleh Abonk Farouk pada situs darkweb threat monitoring, ditemukan lebih dari 200 ribu kombinasi username dan password nasabah KLIKBCA. Kondisi ini sangat berisiko bagi para pengguna layanan KLIKBCA Personal, terlebih akses masuk ke layanan ini tidak memerlukan mekanisme keamanan tambahan seperti one-time password (OTP), token, SMS, ataupun email verifikasi.
Hingga Mei 2025, jumlah data yang bocor diperkirakan telah mencapai lebih dari 200 ribu dan terus bertambah. Peristiwa ini menjadi tantangan besar bagi Bank BCA untuk meningkatkan sistem keamanannya. Sementara itu, bagi nasabah, insiden ini merupakan ancaman serius yang membutuhkan klarifikasi dan penjelasan resmi dari pihak bank.
Menanggapi hal ini, akun X resmi BCA, @Halobca, memberikan pernyataan bahwa akses ke KLIKBCA memang memerlukan PIN, namun PIN tersebut hanya berlaku untuk pengguna layanan bisnis. Pernyataan ini menimbulkan kebingungan di kalangan nasabah yang mempertanyakan keamanan dan keabsahan informasi terkait kebocoran data tersebut.
Sampai berita ini diturunkan, pihak BCA sebagai institusi yang bertanggung jawab belum memberikan tanggapan resmi mengenai kebocoran data yang telah menyebar luas di berbagai platform media sosial.(da*)