Jakarta, Rakyatterkini.com – Pemerintah Israel menolak rencana kunjungan para Menteri Luar Negeri dari negara-negara Arab dan Turki ke wilayah Tepi Barat, Palestina. Kunjungan ini dimaksudkan untuk mencari solusi atas konflik yang terjadi sekaligus berupaya mempersatukan berbagai faksi Palestina pasca-perang di Jalur Gaza.
Seorang pejabat Israel mengonfirmasi keputusan pelarangan tersebut kepada media asal Amerika Serikat, Axios. Ia menyatakan bahwa kunjungan Menteri Luar Negeri dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, dan Qatar, yang direncanakan untuk bertemu dengan pejabat Pemerintah Otoritas Palestina di Ramallah, tidak akan diizinkan.
Menurut laporan Axios, para diplomat tinggi ini dijadwalkan akan mengunjungi Tepi Barat pada hari Minggu, 1 Juni 2025.
Sebelumnya, CNN juga melaporkan bahwa para menteri luar negeri tersebut berencana bertemu dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, di Ramallah.
Kunjungan ini diinisiasi setelah kabinet keamanan Israel mengumumkan rencana pembangunan 22 permukiman baru yang dianggap ilegal di Tepi Barat. Rencana tersebut diajukan oleh Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich. Selain itu, pemerintah Israel juga berencana membangun empat permukiman baru di dekat perbatasan dengan Yordania.(da*)