Jakarta, Rakyatterkini.com - Baru-baru ini, publik India dikejutkan oleh kabar yang beredar di media sosial mengenai penangkapan seorang pilot jet tempur wanita oleh Pakistan. Isu ini dikaitkan dengan pertempuran udara antara kedua negara yang terjadi pada Rabu (7/5/2025), di mana pesawat militer Pakistan dilaporkan berhasil menembak jatuh lima jet tempur India, termasuk Rafale.
Kabar yang menyebutkan bahwa pilot wanita bernama Shivangi Singh ditangkap oleh Pakistan langsung mencuri perhatian netizen India. Shivangi sendiri merupakan pilot jet tempur Rafale pertama di India sekaligus kepala skuadron.
Namun, pemerintah India melalui Unit Cek Fakta Biro Informasi Pers (PIB) pada Sabtu (10/5/2025) memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar, bahkan hoaks. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak langsung mempercayai berita terkait konflik kedua negara, mengingat India dan Pakistan sudah menyepakati gencatan senjata.
PIB juga menegaskan bahwa laporan tentang pilot jet tempur India yang dilaporkan keluar menggunakan kursi lontar di wilayah Pakistan adalah kabar palsu. Sebelumnya, PIB juga membantah rumor yang menyatakan bahwa Pakistan telah menghancurkan sistem pertahanan udara S-400 milik India.
Shivangi Singh sendiri adalah sosok yang tidak asing di dunia penerbangan militer India. Ia merupakan pilot wanita pertama yang menerbangkan jet tempur Rafale. Lahir di Varanasi, Uttar Pradesh, Shivangi sudah bercita-cita menjadi pilot jet tempur sejak kecil, setelah mengunjungi Museum Angkatan Udara di New Delhi saat berusia 9 tahun.
Setelah menyelesaikan studi di Universitas Hindu Banaras, ia bergabung dengan Akademi Angkatan Udara India di Hyderabad. Meski India mulai merekrut pilot wanita pada tahun 1995, baru pada 2015 mereka diberi izin untuk menerbangkan jet tempur, menjadikan Shivangi sebagai salah satu pionir di bidang ini.
Pada 2023, Shivangi merasakan kebanggaan luar biasa ketika diumumkan sebagai salah satu dari 1.600 prajurit wanita yang lulus dari Akademi Angkatan Udara India, dengan beberapa di antaranya menjadi pilot pesawat tempur, termasuk dirinya.
Selain Rafale, Shivangi juga memiliki pengalaman menerbangkan jet tempur MiG-21, yang merupakan armada tua milik Angkatan Udara India dan kini sedang digantikan secara bertahap oleh Rafale. Usahanya untuk bisa menerbangkan Rafale dimulai pada 2020, ketika ia berhasil melewati proses seleksi ketat di Angkatan Udara India. Setelah lulus, ia menjalani pelatihan dengan instruktur dari Prancis.
"Begitu banyak wanita seperti saya yang menjadi pilot pesawat tempur. Ini tidak hanya mencerminkan modernisasi masyarakat kita, tetapi juga menunjukkan bahwa kini kami bisa mewujudkan impian," ungkapnya.(da*)