Notification

×

Iklan

Harga Emas Terjun, Tiga Hari Berturut-turut Alami Penurunan

Jumat, 02 Mei 2025 | 16:37 WIB Last Updated 2025-05-02T09:37:00Z

Ilustrasi

Jakarta, Rakyatterkini.com – Harga emas mengalami penurunan tajam, tercatat turun dalam tiga hari berturut-turut. Meredanya ketegangan dalam perang dagang dan libur nasional di China mempengaruhi aktivitas transaksi emas, yang semakin berkurang.

Pada perdagangan Kamis (1/5/2025), harga emas dunia di pasar spot merosot 1,44% ke posisi US\$3.240,29 per troy ons, menyusul penurunan signifikan dalam tiga hari terakhir yang mencapai 3,02%. Ini merupakan harga terendah sejak 15 April 2025, lebih dari setengah bulan yang lalu. Dalam periode sepuluh hari terakhir, harga emas hanya mengalami dua kali penguatan, sementara sisanya terpuruk.

Harga emas yang sempat menyentuh level tertingginya pada 21 April 2025 di US\$3.424,30 per troy ons kini telah kembali turun ke kisaran US\$3.200, seperti yang tercatat pada hari ini.

Pada perdagangan Jumat (2/5/2025) hingga pukul 06.27 WIB, harga emas dunia di pasar spot turun 0,1% menjadi US\$3.237,22 per troy ons.

Emas terjerembab ke level terendah dalam dua minggu terakhir pada Kamis, tertekan oleh indikasi meredanya ketegangan perdagangan dan libur panjang di China, yang merupakan pasar utama bagi logam mulia tersebut. Sementara itu, para investor kini mengalihkan perhatian mereka ke laporan penggajian AS yang akan dirilis pada hari Jumat, guna menilai prospek perekonomian global.

Menurut Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, "Ada sinyal positif terkait kesepakatan perdagangan yang akan datang, termasuk kabar bahwa pemerintah Trump telah melakukan kontak dengan pihak China. Hal ini menimbulkan aksi ambil untung pada aset safe haven seperti emas."

Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa kesepakatan dagang dapat tercapai dengan India, Jepang, dan Korea Selatan, serta menyebutkan ada peluang "sangat bagus" untuk kesepakatan dengan China.

Di sisi lain, akun media sosial yang berafiliasi dengan pemerintah China melaporkan bahwa AS telah mendekati China untuk membicarakan tarif yang dikenakan oleh Trump sebesar 145%.

Sementara itu, pasar China tutup untuk liburan Hari Buruh yang berlangsung antara 1 hingga 5 Mei. TD Securities mencatat bahwa "emas mengalami penurunan likuiditas yang cukup tajam karena liburan di China."

Data yang dirilis pada Rabu menunjukkan bahwa ekonomi AS mengalami kontraksi pada kuartal pertama, sementara indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS stagnan pada bulan Maret. Semua perhatian kini tertuju pada laporan penggajian nonpertanian AS yang akan dirilis hari Jumat.

Para pembuat kebijakan di The Federal Reserve (The Fed) mengindikasikan bahwa suku bunga akan tetap stabil hingga ada tanda-tanda jelas untuk menurunkan inflasi ke target 2% atau munculnya masalah serius di pasar tenaga kerja.

Meskipun koreksi harga emas dalam jangka pendek disebabkan oleh sentimen pasar yang membaik, pendorong struktural yang mendukung daya tarik emas tetap kuat. 

Ini disampaikan oleh Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, yang menambahkan bahwa suku bunga yang lebih rendah dan ketidakpastian geopolitik terus meningkatkan daya tarik logam mulia ini.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update