Notification

×

Iklan

Gunung Marapi Erupsi Tujuh Kali Sejak 1 Mei 2025

Senin, 12 Mei 2025 | 17:00 WIB Last Updated 2025-05-12T10:00:00Z



Padang, Rakyatterkini.com – Gunung Marapi yang terletak di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, tercatat mengalami tujuh kali letusan selama periode 1 hingga 12 Mei 2025. Menurut Pos Pengamatan Gunung Api (PGA), letusan tersebut memunculkan kolom abu vulkanik yang tertinggi mencapai 1.000 meter di atas puncak.

Petugas PGA, Teguh, menjelaskan bahwa letusan terbaru terjadi pada Senin (12/5) sekitar pukul 03.10 WIB. Letusan ini menghasilkan kolom abu berwarna kelabu setinggi sekitar 600 meter dan mengarah ke tenggara. Aktivitas ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,3 milimeter dan berlangsung sekitar 30 detik.

Dari rangkaian letusan yang terjadi di bulan Mei, letusan terbesar terjadi pada 4 Mei pukul 22.09 WIB, saat kolom abu mencapai ketinggian 1 kilometer. Durasi letusan tersebut tercatat selama 45 detik, dengan amplitudo serupa yakni 30,3 milimeter. Sementara itu, enam letusan lainnya menunjukkan variasi ketinggian kolom abu antara 500 hingga 800 meter.

Berdasarkan hasil evaluasi Badan Geologi pada 16–30 April 2025, aktivitas Gunung Marapi dinyatakan masih fluktuatif dan belum menunjukkan kecenderungan yang konsisten dalam jangka panjang. Selain itu, pengukuran kadar emisi gas SO2 yang diperoleh melalui satelit Sentinel menunjukkan angka yang relatif rendah.

Meskipun demikian, potensi letusan susulan tetap ada akibat pelepasan tekanan magma yang terakumulasi di kedalaman gunung. Untuk saat ini, Gunung Marapi masih berstatus Waspada atau Level II. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun mengeluarkan beberapa imbauan, termasuk larangan untuk beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari Kawah Verbeek.

PVMBG juga mengingatkan masyarakat akan bahaya lahar dingin, terutama di daerah aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi, terlebih saat hujan turun. Warga di sekitar kawasan juga disarankan untuk menggunakan masker ketika terjadi hujan abu guna mencegah gangguan pernapasan.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update