Jakarta, Rakyatterkini.com – Penghasilan bulanan sebesar Rp 5 hingga 10 juta umumnya dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari di Ibu Kota. Pendapatan tersebut bisa digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk merencanakan kepemilikan rumah. Namun, apakah mungkin membeli rumah di Jakarta dengan kisaran penghasilan tersebut?
Seperti diketahui, harga rumah di Jakarta tergolong tinggi dibandingkan daerah lain di Indonesia. Ditambah lagi, lahan di Jakarta semakin terbatas. Jika ingin membangun atau membeli rumah di pusat kota, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, banyak pekerja lebih memilih untuk mencari hunian di wilayah pinggiran Jakarta yang masih terjangkau dan terhubung dengan akses transportasi umum ke pusat kota.
Perencana keuangan Andy Nugroho menyampaikan bahwa harga rumah di Jakarta bervariasi, tergantung lokasi dan luas bangunannya. Ia menyarankan agar masyarakat menyesuaikan kemampuan finansial dengan harga properti yang ada. Bila belum mampu membeli, opsi menyewa rumah sementara bisa menjadi solusi, apalagi bagi mereka yang bekerja di pusat kota.
Menurut Andy, menyewa tempat tinggal yang dekat dengan tempat kerja dapat menekan biaya transportasi. Selisih pengeluaran itu kemudian bisa dialihkan untuk menabung membeli rumah di masa mendatang.
"Tempat tinggal adalah kebutuhan utama yang tidak bisa ditunda. Kalau penghasilan belum cukup untuk membeli rumah, maka menyewa bisa jadi pilihan paling logis," jelas Andy dalam wawancara dengan **detikcom** pada Kamis (16/5/2024).
Ia juga mengingatkan bahwa sebelum memutuskan membeli rumah, sebaiknya pastikan dulu rencana tinggal jangka panjang di Jakarta. Jika berisiko dipindahkan kerja ke luar kota, menjual rumah bisa menjadi tantangan tersendiri.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa rumah dengan harga di bawah Rp 1 miliar masih bisa dijumpai di Jakarta, tetapi umumnya berada di dalam gang sempit yang tidak dapat dilalui mobil. Harga rumah seperti ini biasanya dimulai dari kisaran Rp 500 juta ke atas.
"Kalau ingin cari rumah yang dekat kantor, kadang letaknya di dalam gang kecil, hanya bisa dilalui motor, dan harganya sudah menyentuh Rp 500 jutaan," tambahnya.
Jika memang ingin memiliki rumah dan tidak ingin terus menyewa, Andy menyarankan untuk mempertimbangkan hunian di daerah penyangga Jakarta. Wilayah seperti Bogor bisa menjadi alternatif, asalkan tidak berada di pusat kota atau terlalu dekat stasiun karena harga sudah melonjak.
"Misalnya di Citayam, tapi jangan yang terlalu dekat stasiun. Coba cari yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari stasiun, karena daerah yang dekat stasiun pun sekarang sudah mahal," tuturnya.
Bagi Anda yang memiliki pertanyaan seputar properti seperti rumah, tanah, atau persoalan lainnya terkait pembelian, hukum, desain interior dan eksterior, konstruksi hingga pembiayaan, **detikProperti** siap memberikan jawaban dan solusi.(da*)