Padang, Rakyatterkini.com – Pembangunan Fly Over atau Jalan Layang Sitinjau Lauik di Padang diperkirakan akan membawa dampak yang signifikan terhadap perekonomian Sumatera Barat, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja dan penguatan sektor UMKM.
"Setiap proyek infrastruktur pasti akan menimbulkan efek ganda yang luas," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumbar, Sugeng Arianto, dalam sebuah kesempatan di Padang, Selasa (6/5).
Sugeng menambahkan, manfaat pembangunan jalan layang ini tidak hanya terbatas pada peningkatan konektivitas transportasi, tetapi juga akan memberikan dorongan bagi sektor ketenagakerjaan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta sektor-sektor terkait lainnya.
“Contoh yang paling sederhana, masyarakat bisa menyediakan kebutuhan konsumsi harian, seperti makanan dan minuman, untuk para pekerja proyek,” jelasnya.
Selaras dengan hal itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar, Mohamad Abdul Majid Ikram, memperkirakan bahwa proyek strategis ini akan memberi dorongan langsung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah pada semester kedua tahun 2025.
"Peletakan batu pertama sudah dilakukan. Kami berharap, pada semester kedua tahun depan, perekonomian Sumbar akan mulai menunjukkan tren positif," ujar Majid.
Proyek jalan layang ini dibangun melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Pada tahap pertama, jalan yang panjangnya 2,7 kilometer ini akan dibangun dengan anggaran sebesar Rp2,8 triliun. Sementara itu, tahap kedua diperkirakan akan memiliki panjang yang hampir sama, dengan anggaran sekitar Rp3 triliun.
"Kami memprediksi, pada Juni 2025, pergerakan ekonomi akan mulai terlihat, terutama pada pertengahan kuartal II hingga kuartal IV," tambah Majid. (da*)