Tanah Datar, Rakyatterkini.com – Bupati Tanah Datar, Eka Putra, SE, MM, didampingi Ketua TP PKK Ny. Lise Eka Putra, melakukan panen perdana buah melon hasil budidaya Kelompok Tani (Keltan) Kandang Gajah, Nagari Guguak Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan, Rabu (21/5/2025).
Dalam kesempatan itu, Bupati juga secara resmi meluncurkan program Pengembangan Pertanian Modern sebagai salah satu strategi untuk memperkuat sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat.
“Pertanian merupakan sektor strategis yang sangat berperan dalam menopang ekonomi daerah. Karena itu, pengembangan pertanian modern mendapat perhatian serius dari pemerintah. Sejak tahun 2024, kami telah membangun 19 screen house yang tersebar di berbagai wilayah Tanah Datar, tujuh di antaranya dikhususkan untuk budidaya melon. Harapannya, Tanah Datar bisa menjadi salah satu sentra produksi melon di Indonesia,” ujar Eka Putra.
Ia juga menekankan pentingnya penerapan teknologi dalam pertanian melalui konsep **smart farming** atau pertanian cerdas, yang dinilai mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas secara berkelanjutan.
“Smart farming memanfaatkan teknologi digital dalam proses budidaya. Kita harus mendorong para petani, terutama generasi muda, untuk mulai akrab dengan teknologi. Pemuda Jorong Baing, Nagari Guguak Malalo telah membuktikan keberhasilan metode ini dengan panen melon berkualitas premium, rata-rata berbobot 1 hingga 1,5 kilogram per buah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Eka Putra juga menyebutkan bahwa hasil panen melon dari daerah tersebut telah diminati pasar luar daerah seperti Medan dan Riau dengan harga jual yang kompetitif. Screen house juga memberikan keuntungan karena tahan terhadap gangguan cuaca, termasuk letusan Gunung Marapi.
Di akhir sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi kepada Keltan Kandang Gajah atas kerja keras dan komitmen mereka, serta kepada Dinas Pertanian yang terus memberikan pendampingan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar, Sri Mulyani, dalam laporannya menjelaskan bahwa sejak awal 2024, pihaknya telah membangun 19 screen house melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), terdiri atas tujuh untuk melon dan dua belas untuk cabai.
“Ini merupakan panen keempat dari screen house melon setelah sebelumnya dilakukan di Lima Kaum, Andaleh Batipuh, dan Paninjauan X Koto. Selanjutnya akan dilaksanakan di Padang Ganting, Lintau, dan Sungayang,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, melon hasil panen telah dipasarkan ke supermarket dan outlet di Kota Medan dan Pekanbaru dengan harga jual mencapai Rp25.000 per kilogram untuk kualitas premium.
“Di lokasi Malalo ini, kita berhasil memanen sekitar 1.250 buah dari 625 polybag. Setiap polybag ditanami dua pohon, dengan tingkat kemanisan mencapai 13 Brix,” tambah Sri Mulyani.
Ketua Keltan Kandang Gajah, Suhermen Malin, turut mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan pemerintah dalam mengembangkan pertanian modern berbasis screen house.(da*)