Jakarta, Rakyatterkini.com – Sejak meletusnya konflik di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, Amerika Serikat telah mengirimkan lebih dari 90.000 ton senjata dan perlengkapan militer ke Israel. AS menjadi pendukung utama Israel dalam perang ini, baik di masa pemerintahan Presiden Joe Biden maupun sebelumnya di era Donald Trump.
Menurut Kementerian Pertahanan Israel, pengiriman peralatan tersebut dilakukan melalui 800 penerbangan dan 140 kapal laut. Pesawat ke-800 yang membawa bantuan militer tiba di Israel pada Selasa pagi, 27 Mei 2025.
Perlengkapan militer yang dikirim sejak awal perang meliputi kendaraan lapis baja, amunisi, perlengkapan pelindung diri, hingga peralatan medis, demikian pernyataan resmi dari Kementerian Pertahanan Israel yang dikutip pada Rabu, 28 Mei 2025.
Pengiriman ini dianggap vital untuk menjaga kelangsungan operasi Pasukan Pertahanan Israel (IDF), baik dalam mencapai sasaran perang maupun memperkuat kesiapan serta persediaan mereka.
Sejak berakhirnya gencatan senjata tahap pertama pada 18 Maret lalu, Israel meningkatkan intensitas serangan ke Gaza.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa perang akan terus berlanjut hingga tujuan utamanya tercapai, yaitu menghancurkan Hamas dan membebaskan semua sandera Israel yang masih ditahan.
Saat ini, Israel melancarkan operasi darat terbaru yang dinamakan Operasi Kereta Perang Gideon, dengan target merebut sekitar 75 persen wilayah Gaza dalam waktu dua bulan ke depan.(da*)