Bukittinggi, Rakyatterkini.com – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bukittinggi, Sumatera Barat, mengungkapkan adanya keterbatasan jumlah personel dalam mengelola arus lalu lintas di wilayah hukum mereka yang meliputi Kota Bukittinggi dan sebagian wilayah Kabupaten Agam.
Kasatlantas Polresta Bukittinggi, AKP Muhammad Irsyad, menyampaikan bahwa jumlah petugas saat ini hanya mencapai 50 orang, jauh dari kebutuhan ideal yang diperkirakan sebanyak 120 personel.
“Dalam upaya memaksimalkan pengawasan lalu lintas, kami menghadapi kendala kekurangan anggota. Dari 50 personel yang tersedia, 10 di antaranya tengah menempuh pendidikan lanjutan, sehingga sering terjadi beban tugas yang berlipat di lapangan,” ujar Irsyad pada Kamis (17/4).
Ia mencontohkan bahwa satu petugas terkadang harus menangani dua hingga tiga titik persimpangan sekaligus. Situasi ini menjadi semakin menantang terutama pada masa libur panjang, seperti saat Lebaran, di mana Kota Bukittinggi menjadi salah satu destinasi wisata favorit.
“Selama libur Lebaran lalu, titik kemacetan paling parah terjadi di Simpang Padang Luar, Biaro, dan Baso,” tambahnya.
Menurut Irsyad, kondisi ini diperparah apabila terjadi kecelakaan lalu lintas, yang mengharuskan pengerahan seluruh personel yang ada.
Menghadapi situasi tersebut, pihaknya telah mengajukan permohonan penambahan personel kepada Polda Sumatera Barat melalui Kapolresta Bukittinggi. Saat ini, permintaan tersebut masih dalam tahap proses.
“Kami berharap permintaan ini bisa segera dikabulkan. Bukittinggi merupakan jalur strategis lintas provinsi di Sumatera, yang otomatis membuat volume kendaraan meningkat drastis saat musim liburan,” jelasnya.
Meskipun dihadapkan pada keterbatasan, Irsyad menegaskan bahwa seluruh anggota Satlantas tetap berkomitmen untuk bekerja secara profesional dan maksimal.
Dalam evaluasi terbaru terhadap arus lalu lintas selama libur Lebaran 2025, tercatat adanya penurunan jumlah kecelakaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Tahun lalu terjadi 12 kecelakaan dengan lima korban jiwa. Tahun ini jumlahnya menurun menjadi sembilan insiden dengan tiga korban meninggal dunia. Volume kendaraan pun terlihat sedikit berkurang,” pungkasnya.(da*)