Jakarta, Rakyatterkini.com – Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan seluruh layanan bagi jamaah calon haji Indonesia di Tanah Suci telah siap sepenuhnya. Persiapan ini dilakukan menjelang dimulainya operasional pemberangkatan haji dari Indonesia ke Arab Saudi yang dijadwalkan pada 2 Mei 2025.
“Sejalan dengan arahan Menteri Agama, kami berupaya menyusun persiapan secara menyeluruh dan terperinci demi memastikan jamaah memperoleh pelayanan yang optimal,” ujar Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag, Muchlis M. Hanafi, dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.
Muchlis memaparkan bahwa layanan yang disiapkan di Arab Saudi meliputi lima komponen utama: akomodasi, transportasi, konsumsi, layanan umum, dan pelayanan khusus selama fase puncak ibadah haji di kawasan Masyair Muqaddasah yang mencakup Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Untuk akomodasi, pemerintah telah menyiapkan 205 hotel di Makkah dan 95 hotel di Madinah yang akan menampung 203.320 jamaah haji reguler. Di Makkah, jarak hotel paling jauh dari Masjidil Haram adalah 4,5 kilometer, sementara seluruh akomodasi di Madinah berada di kawasan Markaziyah yang hanya berjarak sekitar satu kilometer dari Masjid Nabawi.
Transportasi disediakan dalam tiga kategori utama, yaitu:
- Antar-kota perhajian (Madinah–Makkah, Jeddah–Makkah, dan sebaliknya),
- Bus Shalawat yang melayani mobilitas jamaah antara hotel dan Masjidil Haram,
- Transportasi khusus untuk mendukung mobilisasi jamaah selama puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Untuk penyediaan konsumsi, Kemenag telah menggandeng 55 perusahaan katering di Makkah dan 21 perusahaan di Madinah. Secara total, jamaah akan menerima 127 kali layanan makan, terdiri atas:
- 84 kali makan di Makkah,
- 15 kali makan selama puncak ibadah haji (Armuzna),
- 27 kali makan di Madinah.
"Total sebanyak 25,8 juta boks makanan kami siapkan," ungkap Muchlis. Ia menambahkan bahwa dari 611 ton bumbu yang dibutuhkan, sebanyak 475 ton telah dikirim dari Indonesia, sebagai langkah untuk mendukung penggunaan produk dalam negeri.
Mengantisipasi kepadatan lalu lintas di Makkah pada 7–15 Zulhijah yang dapat menghambat distribusi makanan, Kemenag juga menyiapkan 2,4 juta paket makanan siap saji berbahan lokal seperti rendang dan opor.
Sebagai inovasi baru, tahun ini Kemenag menggandeng delapan perusahaan penyedia layanan untuk memastikan kelancaran operasional jamaah selama masa puncak ibadah (8–13 Zulhijah), mulai dari kedatangan di lokasi ibadah hingga kepulangan ke tanah air.
“Delapan perusahaan ini akan mendampingi jamaah secara menyeluruh, termasuk selama proses ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina,” tutup Muchlis.(da*)