Jakarta, Rakyatterkini.com – Pemerintah China secara resmi mengumumkan rencana untuk mengurangi impor film-film asal Hollywood. Pernyataan ini disampaikan oleh Badan Perfilman Nasional China melalui situs resminya pada Kamis (10/4), menyusul meningkatnya ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat.
Keputusan ini dikonfirmasi oleh salah satu juru bicara lembaga tersebut saat menjawab pertanyaan seputar dampak dari kenaikan tarif yang diberlakukan AS terhadap barang-barang asal China, termasuk potensi pengaruhnya terhadap distribusi film dari Negeri Paman Sam.
"Langkah sepihak pemerintah AS yang menerapkan tarif tinggi pada produk China adalah sebuah kesalahan, dan hal ini berpotensi menurunkan minat masyarakat kami terhadap film-film produksi Amerika," ungkap pernyataan resmi dari Administrasi Film China.
Juru bicara tersebut menambahkan bahwa pihaknya akan mengacu pada mekanisme pasar dan selera penonton dalam menentukan jumlah film dari Amerika yang akan diimpor ke depannya. Pengurangan impor akan dilakukan secara bertahap dan selektif.
Meski demikian, China tetap menegaskan komitmennya terhadap keterbukaan dan keragaman dalam industri perfilman. Sebagai pasar film terbesar kedua di dunia, China berencana untuk terus menghadirkan karya-karya terbaik dari berbagai negara guna memenuhi kebutuhan dan preferensi pasar domestik.
Pengumuman ini dirilis di tengah memanasnya hubungan dagang antara kedua negara, menyusul keputusan AS yang kembali menaikkan tarif barang impor dari China. Spekulasi terkait pembatasan film Hollywood sudah mencuat sejak Selasa (8/4) setelah beberapa tokoh media sosial China menyebut kemungkinan pelarangan sebagai respons terhadap tarif AS.
Sementara itu, saat dimintai tanggapan, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, belum memberikan pernyataan tegas, namun menyatakan bahwa China akan terus mengambil langkah-langkah tegas untuk melindungi kepentingannya.
Usai pengumuman tersebut, banyak warganet China memberikan dukungan terhadap keputusan pemerintah. Sebagian dari mereka bahkan menyatakan bahwa film-film Hollywood belakangan ini kurang menarik dan tidak sebaik sebelumnya.
Data pasar menunjukkan bahwa minat penonton China terhadap film-film produksi AS memang telah menurun sebelum pengumuman ini. Hingga 9 April 2025, tercatat hanya sekitar 10 film asal Amerika yang tayang di bioskop China, dan hanya *Captain America: Brave New World* serta *A Minecraft Movie* yang berhasil meraih pendapatan lebih dari 100 juta yuan.
Sun Jiashan dari Akademi Pusat Kebudayaan dan Administrasi Pariwisata mengungkapkan bahwa langkah pengurangan impor ini selaras dengan perkembangan industri film dalam negeri dan menunjukkan bahwa China siap berperan lebih besar dalam dunia sinema global.
Senada dengan itu, Zhang Peng, profesor dari Nanjing Normal University, menyatakan bahwa masyarakat China kini lebih tertarik pada film lokal berkualitas tinggi yang merefleksikan budaya serta nilai-nilai nasional. Ia menyebut film seperti *The Wandering Earth* dan *Ne Zha 2* sebagai contoh kesuksesan film China yang mampu bersaing di kancah internasional.
Zhang juga menilai ketergantungan Hollywood pada sekuel dan film bertema pahlawan super telah menyebabkan kejenuhan kreatif, yang akhirnya berdampak pada menurunnya minat penonton global.
Tanggapan dari Trump
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump menanggapi pengumuman tersebut dengan santai. Dalam wawancaranya yang dikutip oleh Variety pada Kamis (10/4), Trump menertawakan keputusan tersebut.
"Ada hal-hal yang lebih buruk menurut saya," ujar Trump sambil tertawa.
Sebelumnya, Trump telah menetapkan tarif baru atas produk China, yang naik menjadi 125 persen dan bahkan mencapai 145 persen mulai Kamis (10/4) waktu setempat. Sementara itu, China membalas dengan menetapkan tarif balasan sebesar 84 persen untuk barang-barang asal Amerika.(da*)