![]() | |
Potret rumah warga rusak akibat gempa 4,1 magnitudo yang mengguncang Kota Bogor |
Bogor, Rakyatterkini.com – Gempa bumi dangkal dengan kekuatan M 4,1 mengguncang wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, pada Kamis malam. Selain guncangan, warga juga melaporkan mendengar suara dentuman keras yang mengiringi gempa tersebut. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun memberikan penjelasan mengenai fenomena tersebut.
Berdasarkan data dari BMKG, gempa terjadi pada pukul 22.16 WIB, dengan pusat gempa berada di daratan pada koordinat 6,62 derajat Lintang Selatan dan 106,80 derajat Bujur Timur. Kedalaman gempa tercatat hanya 5 kilometer, menjadikannya sebagai gempa kerak dangkal.
Lokasi episenter terletak sekitar 2 kilometer tenggara Kota Bogor. Karena berada dekat permukaan, gempa ini memicu suara dentuman dan gemuruh yang terdengar oleh warga sekitar.
Dampak Gempa: Rumah dan Bangunan Rusak
Informasi dari Bidang Operasi Tagana Kota Bogor yang diperoleh pada Jumat dini hari pukul 00.38 WIB mencatat adanya kerusakan pada berbagai bangunan, mulai dari rumah warga hingga fasilitas pendidikan. Kerusakan bervariasi dari atap yang runtuh hingga dinding yang retak. Berikut daftar sementara lokasi terdampak:
1. Atap rumah roboh di RT 01/08, Kelurahan Muarasari, Bogor Selatan
2. Retakan rumah di RT 02/05, Kelurahan Bondongan, Bogor Selatan
3. Rumah ambruk di RT 02/01, Kelurahan Rancamaya, Bogor Selatan
4. Rumah roboh di RT 02/03, Kelurahan Bojong Kerta, Bogor Selatan
5. Retakan dinding di RT 02/03, Kelurahan Pasir Jaya, Bogor Barat
6. Atap rumah runtuh di Cimanggu Poncol RT 05/08, Cilendek Timur
7. Retakan rumah di RT 04/08, Kelurahan Gudang, Bogor Tengah
8. Rumah retak di Cimanggu Pesantren RT 03/06, Kedung Waringin, Tanah Sereal
9. Retakan rumah di Jalan Menteng RT 03/02, Kelurahan Menteng
10. Retakan dinding di RT 01 RW 06, Panaragan, Bogor Tengah
11. Retakan rumah di Jalan Layung Sari RT 04/19, Kelurahan Empang
12. Retakan rumah di Gang Kosasih RT 06/08, Kelurahan Cikaret
13. Rumah retak di RT 02/12, Kelurahan Gudang
14. Kerusakan di RT 02/11, Kelurahan Menteng
15. Retakan di RT 06/01, Kelurahan Sindang Sari, Bogor Timur
16. Rumah retak di BLK Bumi Menteng Asri RT 02/11
17. Atap genteng bangunan sekolah BAIS RW 06, Kelurahan Menteng
Analisis BMKG: Aktivitas Sesar Citarik
Menurut Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa ini merupakan gempa tektonik yang bersumber dari aktivitas Sesar Citarik, salah satu sesar aktif yang membentang di Jawa Barat. Analisis mekanisme menunjukkan adanya pergerakan sesar geser mengiri (sinistral strike-slip), yang sejalan dengan karakteristik Sesar Citarik.
Citra gelombang seismik dari sensor BMKG, seperti dari stasiun DBJI (Darmaga) dan CBJI (Citeko), memperlihatkan gelombang S dengan frekuensi tinggi—tanda khas gempa tektonik yang sangat dangkal.
Mengapa Terdengar Dentuman?
Daryono menjelaskan, suara dentuman yang terdengar saat gempa muncul akibat getaran frekuensi tinggi yang terjadi dekat dengan permukaan tanah. Hal ini umum terjadi pada gempa dengan hiposenter yang sangat dangkal.
“Getaran permukaan yang kuat tersebut menghasilkan suara seperti ledakan atau gemuruh, terlebih ketika lokasinya sangat dekat dengan permukiman,” ujar Daryono.
Aktivitas Susulan
BMKG mencatat telah terjadi empat gempa susulan setelah gempa utama, dengan magnitudo kecil antara 1,6 hingga 1,9. Gempa-gempa susulan ini terjadi antara pukul 23.12 WIB hingga 01.38 WIB.
Tentang Sesar Citarik
Berdasarkan informasi dari Kementerian ESDM dan jurnal geologi, Sesar Citarik merupakan sesar mendatar aktif dengan arah timur laut-barat daya yang melintasi kawasan Pelabuhanratu, Bogor, hingga Bekasi. Sesar ini telah aktif sejak era Miosen dan terus menunjukkan aktivitas hingga saat ini.
Jalur sesar ini dikenal karena memotong Pulau Jawa bagian barat dan mengikuti alur Sungai Citarik, dari selatan Pulau Jawa hingga ke Laut Jawa. (da*)