![]() |
Debat Paslon Bupati Pasaman. |
Pasaman, Rakyatterkini.com - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Pasaman Nomor Urut 1, Welly Suhery dan Parulian Dalimunte, tampil percaya diri dalam debat Pilkada Pasaman, di Gedung RRI Padang, Selasa (15/4/2025).
Di sesi pertama debat, pasangan ini menyampaikan visi dan misi secara tegas, menekankan komitmen mereka untuk membawa perubahan menyeluruh bagi Kabupaten Pasaman.
Welly Suhery menegaskan komitmen mereka bukan sekadar slogan kampanye, melainkan bentuk keseriusan dalam menghadirkan program-program nyata yang mengakar pada nilai budaya lokal.
“Ini bukan sekadar slogan. Ini komitmen untuk membangun Pasaman secara menyeluruh, dengan tetap memperkuat jati diri dan budaya masyarakat kita,” ujar Welly.
Welly menyampaikan sejumlah program unggulan, seperti pembangunan infrastruktur penghubung wilayah tertinggal, sekolah dan seragam gratis, layanan kesehatan gratis, serta penguatan ekonomi kerakyatan melalui sektor pertanian dan perikanan.
Sementara itu, calon Wakil Bupati Parulian Dalimunte memaparkan lima prioritas utama yang akan mereka dorong jika terpilih, mewujudkan masyarakat yang beriman dan bertakwa, pembangunan yang adil dan merata, peningkatan daya saing daerah, pemerintahan yang bersih dan transparan, serta pengentasan kemiskinan berbasis ekonomi rakyat.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM dan kesiapan Pasaman menghadapi potensi bencana. “Kami ingin membangun Pasaman yang kuat, tangguh, dan siap menghadapi tantangan ke depan,” tegas Parulian.
Welly turut menambahkan kepemimpinan yang mereka tawarkan akan berpihak pada rakyat. Ia mengkritik gaya pemerintahan yang kaku dan birokrasi yang tidak melayani.
“Birokrasi harus hadir untuk melayani, bukan untuk dihormati. Program pemerintah harus menjawab kebutuhan masyarakat, bukan memaksakan kehendak,” tegasnya.
Welly menyerukan semangat perubahan dengan niat tulus dan kerja nyata. “Perubahan besar selalu dimulai dari niat yang tulus dan kerja keras. Untuk Pasaman Bangkit, mari kita satukan suara. Ini waktunya kerja nyata, bukan sekadar retorika. (rel)