Notification

×

Iklan

BNNP Sumbar dan Arisal Aziz Bangun Panti Rehabilitasi Narkoba di Padang

Senin, 14 April 2025 | 04:00 WIB Last Updated 2025-04-13T21:00:00Z

Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumbar Brigjen Polisi Riki Yanuarfi saat diwawancarai di Padang, Minggu (13/4/2025). 


Padang, Rakyatterkini.com – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat, bekerja sama dengan anggota Komisi XIII DPR RI dari Ranah Minang, Arisal Aziz, akan mendirikan pusat rehabilitasi narkotika berbasis pondok pesantren di Lubuk Minturun, Kota Padang.

Kepala BNNP Sumbar, Brigadir Jenderal Polisi Ricky Yanuarfi, mengungkapkan bahwa Arisal Aziz telah menghibahkan tanah miliknya di Lubuk Minturun untuk pembangunan panti rehabilitasi narkotika. "Beliau (Arisal Aziz) menyumbangkan tanahnya untuk proyek panti rehabilitasi ini," ujar Ricky di Padang pada Minggu (tanggal tidak disebutkan).

Menurut Ricky, pembangunan panti ini merupakan bentuk keprihatinan Arisal Aziz terhadap tingginya angka penyalahgunaan narkotika di Sumatera Barat. Berdasarkan data BNN, provinsi ini menempati posisi keenam tertinggi dalam jumlah pengguna narkoba di Indonesia.

Saat ini, fasilitas rehabilitasi yang dikelola pemerintah di Sumbar hanya terdapat satu, yaitu di Rumah Sakit Jiwa HB Saanin, Kota Padang.

Melihat keterbatasan tersebut, Arisal Aziz merasa terpanggil untuk berperan aktif. "Beliau berkeinginan membangun panti rehabilitasi berbasis pesantren yang tidak akan membebankan biaya kepada korban penyalahgunaan narkoba," lanjut Ricky.

BNNP Sumbar akan segera melakukan pemetaan terhadap jumlah pengguna, penyalahguna, dan pengedar narkoba di wilayah tersebut. Pengguna dan penyalahguna narkotika akan menjadi prioritas untuk menjalani rehabilitasi.

Ricky menambahkan, salah satu tujuan dari proyek ini adalah memutus mata rantai peredaran narkotika. Banyak penyalahguna yang, ketika menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan, justru beralih menjadi pengedar atau bandar narkoba.

Sementara itu, Arisal Aziz menyatakan bahwa lembaga pemasyarakatan saat ini sudah melebihi kapasitas. Oleh karena itu, ia percaya bahwa pendekatan rehabilitasi berbasis pesantren dapat menjadi solusi yang efektif. "Saya sudah menyiapkan lahan seluas 10 hektare untuk pembangunan pusat rehabilitasi ini. Semoga para pengguna bisa sembuh dan kembali menjadi anggota masyarakat yang produktif," kata Arisal.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update