Notification

×

Iklan

Atap Klub Malam Ambruk, 66 Tewas di Republik Dominika

Rabu, 09 April 2025 | 07:31 WIB Last Updated 2025-04-09T00:48:45Z

Pemandangan drone menunjukkan lokasi klub malam Jet Set yang runtuh



Jakarta, Rakyatterkini.com – Sebuah tragedi memilukan terjadi di Republik Dominika ketika atap klub malam ternama, Jet Set, tiba-tiba ambruk pada Selasa dini hari (8/4/2025) waktu setempat. Peristiwa ini menewaskan sedikitnya 66 orang, termasuk mantan pemain Major League Baseball (MLB), Octavio Dotel, serta Gubernur Monte Cristi, Nelsy Cruz.

Runtuhnya atap tersebut memicu aksi penyelamatan besar-besaran. Lebih dari 370 tim penyelamat dikerahkan untuk mencari korban yang kemungkinan masih terperangkap di bawah reruntuhan beton, baja, dan lembaran logam yang berserakan.

Salah satu figur terkenal yang berada di dalam klub saat insiden terjadi adalah Rubby Perez, penyanyi merengue legendaris berusia 69 tahun. Ia tengah tampil di atas panggung ketika bencana itu melanda. Meski sempat diberitakan meninggal oleh beberapa media lokal, hingga kini belum ada konfirmasi resmi mengenai nasibnya.

“Tim forensik belum menyatakan bahwa jenazahnya telah ditemukan,” kata Juan Manuel Mendez, Direktur Pusat Operasi Darurat, seperti dikutip dari AFP.

Putri Rubby, Zulinka, menyatakan bahwa dirinya berhasil menyelamatkan diri, namun sang ayah belum berhasil dievakuasi.

“Saya dengar ayah saya masih hidup, meskipun terluka dan terjebak,” ungkapnya dalam wawancara lokal.

Manajer Rubby, Enrique Paulino, mengisahkan detik-detik menegangkan saat atap bangunan roboh.

“Semuanya terjadi begitu cepat. Saya pikir itu gempa bumi. Saya langsung menunduk dan melindungi kepala saya,” ujarnya. “Salah satu pemain saksofon kami meninggal. Kami coba mendekati posisi Rubby, tapi puing-puing terlalu banyak.”

Kejadian tragis ini juga merenggut nyawa atlet nasional Octavio Dotel (51), yang pernah menjuarai World Series bersama St. Louis Cardinals pada 2011. Meski sempat dievakuasi dalam keadaan hidup, Dotel menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan ke rumah sakit.

Di stadion Citi Field, sebelum laga antara New York Mets dan Miami Marlins, papan skor menampilkan potret hitam-putih Dotel dan bendera Republik Dominika sebagai bentuk penghormatan.

“Semoga ia tenang di sisi Tuhan,” tulis Liga Baseball Profesional Republik Dominika melalui media sosial.

Diduga Melebihi Kapasitas

Jet Set diketahui memiliki kapasitas sekitar 700 tempat duduk dan mampu menampung hingga 1.000 orang dalam kondisi berdiri. Namun, menurut laporan media lokal, jumlah pengunjung pada malam itu berkisar antara 500 hingga 1.000 orang saat atap runtuh.

Di luar gedung, puluhan ambulans hilir mudik membawa korban luka ke rumah sakit. Suasana di lokasi dipenuhi dengan tangis dan kecemasan dari para keluarga yang masih menunggu kabar.

“Kami putus asa,” ucap Regina del Rosa kepada saluran televisi SIN. “Tidak ada informasi sama sekali, kami benar-benar tidak tahu apa yang terjadi.”

Presiden Luis Abinader pun datang langsung ke lokasi dan menetapkan masa berkabung nasional selama tiga hari.

“Selama ada harapan untuk menemukan korban selamat, seluruh pihak akan terus bekerja keras,” kata Mendez.

Salah satu korban selamat, Iris Pena, yang malam itu hadir bersama anaknya, menceritakan pengalamannya.

“Ada debu berjatuhan dari langit-langit ke dalam minuman kami. Lalu sebuah batu besar jatuh dan menghancurkan meja. Kami langsung lari. Suaranya sangat menggelegar, seperti ledakan besar atau gempa,” tuturnya.

Karena banyaknya korban luka berat, pemerintah mengimbau masyarakat untuk berdonasi darah.

Jet Set merupakan salah satu klub malam paling legendaris di Republik Dominika, telah beroperasi lebih dari 50 tahun dan dikenal dengan acara rutin yang digelar tiap Senin malam.

Unggahan terakhir Jet Set di Instagram sehari sebelum insiden bahkan masih mempromosikan pertunjukan Rubby Perez malam itu.

Pihak manajemen Jet Set telah menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama penuh dan transparan dalam proses penyelidikan yang sedang berlangsung.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update