Notification

×

Iklan

Sumbar Siap Jadi Lumbung Pangan Nasional dan Pelopor Ekonomi Hijau

Selasa, 25 Maret 2025 | 21:00 WIB Last Updated 2025-03-25T16:44:20Z

Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy. 

Padang, Rakyatterkini.com – Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Vasko Ruseimy, menegaskan komitmennya untuk menjadikan provinsi ini sebagai pusat ketahanan pangan nasional sekaligus pelopor penerapan ekonomi hijau.  

Program ini merupakan langkah strategis dari Pemprov Sumbar dalam menghadapi berbagai tantangan di sektor pertanian serta menjaga keseimbangan lingkungan.  

“Kami melihat potensi besar Sumatera Barat dalam memberikan kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan nasional, dengan tetap berpegang pada prinsip pembangunan berkelanjutan,” ujar Vasko pada Selasa (25/3/2024).  

Dalam pemaparannya, Wagub Sumbar mengidentifikasi beberapa tantangan utama di sektor pertanian provinsi ini.  

Beberapa di antaranya adalah berkurangnya lahan pertanian produktif, sistem irigasi yang masih belum optimal, serta keterbatasan akses petani terhadap teknologi modern dan pembiayaan usaha tani.  

Selain itu, perubahan iklim juga menjadi faktor yang berdampak signifikan terhadap ketidakstabilan hasil pertanian akibat meningkatnya cuaca ekstrem dan bencana alam.  

Di sisi lain, dalam penerapan ekonomi hijau, Vasko mengungkapkan bahwa regulasi yang mendukung masih terbatas, begitu pula dengan investasi di sektor energi terbarukan.  

“Masyarakat juga masih perlu lebih sadar akan pentingnya menyeimbangkan pembangunan ekonomi dengan kelestarian lingkungan,” ujarnya.  

Sebagai solusi atas berbagai tantangan tersebut, Vasko Ruseimy menyatakan telah merancang sejumlah strategi komprehensif yang akan segera diimplementasikan.  

“Di sektor pertanian, kami akan mengalokasikan 10 persen dari total APBD Sumbar untuk pengembangan pertanian,” katanya.  

Dana tersebut akan difokuskan pada peningkatan produksi, penguatan industri hilir pertanian, serta penyediaan asuransi usaha tani sebagai perlindungan bagi petani.  

“Kami juga akan mendorong penerapan sistem pertanian ramah lingkungan yang terbukti mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas lahan,” lanjutnya.  

Pembangunan sistem irigasi berkelanjutan juga menjadi prioritas utama guna mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik.  

Dalam upaya mendorong ekonomi hijau, Pemprov Sumbar berencana memperluas pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), seperti tenaga surya, air, dan panas bumi.  

“Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” kata Vasko.  

Selain itu, konsep ekonomi sirkular juga akan diterapkan lebih luas, dengan mengolah limbah menjadi sumber daya bernilai ekonomi melalui program daur ulang dan inovasi pengelolaan sampah.  

Pemprov Sumbar juga akan memperkuat program perhutanan sosial guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan sekaligus menjaga ekosistemnya.  

“Melalui berbagai langkah ini, kami optimis Sumatera Barat dapat menjadi lumbung pangan nasional dengan peningkatan produksi beras, jagung, dan komoditas unggulan lainnya,” katanya.  

Guna meningkatkan nilai ekonomi hasil pertanian, Pemprov Sumbar juga akan fokus pada pengembangan industri pengolahan produk pertanian.  

“Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian Sumatera Barat di pasar nasional maupun internasional,” ujarnya.  

Vasko menambahkan bahwa visi dan misi tersebut selaras dengan kebijakan pemerintah pusat dalam memperkuat ketahanan pangan nasional serta mendukung inisiatif global dalam mitigasi perubahan iklim melalui penerapan ekonomi hijau berkelanjutan.  

“Dengan berbagai program strategis ini, kami berharap Sumatera Barat dapat menjadi contoh dalam mengintegrasikan pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan di Indonesia,” tutupnya. (da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update