Notification

×

Iklan

Houthi Tegaskan Akan Terus Serang Kapal Israel di Laut Merah

Rabu, 19 Maret 2025 | 15:33 WIB Last Updated 2025-03-19T08:33:00Z

Kapal tanker minyak Cordelia Moon milik Inggris terbakar setelah terkena rudal di Laut Merah, Lepas Pelabuhan Laut Merah Yaman, Rabu(1/10/2024). 


Jakarta, Rakyatterkini.com – Kelompok Houthi menyatakan akan tetap melancarkan serangan terhadap kapal-kapal Israel di Laut Merah sebagai bentuk dukungan bagi warga Palestina di Gaza. Serangan ini tetap dilakukan meskipun ada tekanan militer dari Amerika Serikat (AS) maupun seruan dari sekutunya, termasuk Iran.  

Menteri Luar Negeri kelompok militan Yaman, Jamal Amer, menegaskan bahwa keputusan menyerang kapal-kapal Israel dipertahankan sebagai respons terhadap serangan udara AS di wilayah Yaman yang berada di bawah kendali Houthi, yang dikenal memiliki hubungan dekat dengan Iran.  

"Tidak akan ada pembicaraan terkait penghentian operasi sebelum blokade bantuan ke Gaza dicabut. Iran tidak mengendalikan keputusan kami, meskipun terkadang berperan sebagai penengah, tetapi tidak memiliki wewenang untuk memaksakan sesuatu," ujar Amer, dikutip dari Reuters, Rabu (19/3/2025).  

Sementara itu, dua pejabat senior Iran yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa Teheran telah mengirimkan pesan lisan kepada perwakilan Houthi di ibu kota Iran pada Jumat lalu untuk meredakan ketegangan di Laut Merah. Menteri Luar Negeri Iran juga meminta Oman, yang sering menjadi mediator dengan kelompok Houthi, untuk menyampaikan pesan serupa.  

Hingga kini, Iran belum memberikan pernyataan resmi terkait serangan terbaru Houthi. Teheran menegaskan bahwa kelompok tersebut mengambil keputusan secara mandiri.  

Amer juga mengaku belum menerima informasi mengenai pesan yang dikirimkan Iran kepada Houthi di Teheran. Namun, ia menyebut ada kekuatan lain yang menyarankan kelompoknya untuk menurunkan eskalasi serangan.  

"Saat ini, Yaman sedang berhadapan langsung dengan AS, dan itu berarti kami berhak mempertahankan diri dengan segala cara yang memungkinkan. Karena itu, eskalasi bisa saja terjadi," tambahnya.  

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump pada Senin lalu menegaskan bahwa Iran harus bertanggung jawab atas serangan yang dilakukan oleh Houthi.  

Trump, yang kembali menjabat untuk periode kedua pada Januari, sebelumnya telah menarik AS dari perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan enam negara besar. Ia juga meningkatkan tekanan terhadap Iran melalui sanksi dalam kebijakan "tekanan maksimum".  

Iran, yang mengalami dampak dari konflik di Gaza sejak 2023 akibat serangan terhadap jaringan sekutu dan proksinya di Timur Tengah, semakin khawatir akan terseret lebih jauh dalam ketegangan dengan AS. Tahun lalu, Iran dan Israel bahkan terlibat dalam serangan langsung untuk pertama kalinya sejak perang Gaza meningkat.  

Sejak November 2023, kelompok Houthi telah melakukan lebih dari 100 serangan terhadap kapal yang berhubungan dengan Israel, dengan alasan solidaritas terhadap Palestina dalam konflik antara Israel dan Hamas, sekutu Iran di Gaza. Namun, mereka sempat menghentikan operasi saat gencatan senjata diberlakukan pada Januari.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update