![]() |
Satgas Operasi Damai Cartenz-2025 bersama Polda Papua gagalkan penyelundupan senjata api oleh anggota jaringan KKB. |
Jakarta, Rakyatterkini.com – Aparat kepolisian berhasil menggagalkan upaya penyelundupan senjata api yang diduga akan dikirimkan kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Senjata yang diamankan dalam operasi ini diketahui merupakan buatan PT Pindad.
Operasi tersebut dilakukan oleh Satgas Operasi Damai Cartenz-2025 bersama Polda Papua pada Rabu (6/3/2025) di Kilometer 76, Kabupaten Keerom, Papua. Dalam operasi ini, polisi menangkap tiga orang yang diduga terlibat dalam jaringan penyelundupan senjata, salah satunya adalah mantan anggota TNI, Yuni Enumbi.
Kapolda Papua, Irjen Pol. Petrus Patrige Rudolf Renwarin, mengungkapkan bahwa dalam operasi ini ditemukan sejumlah barang bukti, termasuk beberapa senjata api dan amunisi dalam jumlah besar. Barang bukti yang diamankan antara lain:
- 2 pucuk senjata api laras panjang (belum dirakit)
- 4 pucuk pistol G2 Pindad
- 632 butir amunisi kaliber 5,56 mm
- 250 butir amunisi kaliber 9 mm
- 1 pucuk senapan angin (belum dirakit)
- 1 unit air compressor bertuliskan United Waran Biru
- Beberapa perlengkapan senjata lainnya, termasuk laser senter, teleskop, peredam, dan popor kayu
- 1 unit handphone Vivo Y19S, sejumlah kartu ATM, serta uang tunai sebesar Rp 369,6 juta
Berdasarkan keterangan tersangka, senjata-senjata tersebut dibeli dengan harga Rp 1,3 miliar dari luar Papua dan direncanakan akan disalurkan kepada KKB di Puncak Jaya. Saat ini, Satgas Operasi Damai Cartenz-2025 bersama Polda Papua masih menyelidiki lebih lanjut asal senjata dan amunisi tersebut.
Kapolda Papua menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium forensik (Labfor) untuk memastikan asal senjata tersebut.
Kasus Serupa Pernah Terjadi
Penyelundupan senjata api ke Papua bukanlah hal baru. Pada 2023, senjata buatan Pindad diduga digunakan oleh KKB saat menyandera pilot Susi Air, Philip Mark Merhtens. Saat itu, senjata yang ditemukan berupa SS1-V1 dan SS2-V1. Sementara itu, pada 2021, aparat menemukan senjata organik SS2 V4 Trijikon beserta sejumlah amunisi usai terlibat kontak tembak dengan KKB.
Pindad Belum Beri Tanggapan
Hingga berita ini ditulis, PT Pindad belum memberikan pernyataan resmi terkait temuan senjata produksinya dalam kasus penyelundupan ini. Kasus ini menambah daftar panjang penyelundupan senjata ke Papua yang terus berulang dalam beberapa tahun terakhir.(da*)