 |
| Patung Optimus Prime jadi tempat pemujaan di Bangkok |
Jakarta, Rakyatterkini.com– Sebuah patung Optimus Prime di pusat kota Bangkok kini menjadi tempat pemujaan yang menarik perhatian, baik dari warga setempat maupun wisatawan.
Patung yang terletak di Jalan Charoen Krung, distrik Samphanthawong, ini awalnya hanya dipajang oleh seorang pemilik toko sebagai simbol keberuntungan. Menurutnya, sejak patung tersebut ditempatkan, penjualannya meningkat pesat selama tiga bulan berturut-turut. Ia bahkan bernazar untuk meletakkan 99 gelas minuman merah sebagai bentuk rasa syukur.
Kesuksesan yang dialaminya kemudian menarik perhatian banyak orang, hingga akhirnya semakin banyak pengunjung yang ikut memberikan persembahan di kaki patung raksasa itu. Kabar mengenai "keajaiban" patung tersebut dengan cepat menyebar dan menarik perhatian masyarakat luas, termasuk wisatawan yang penasaran.
Fenomena ini pun menjadi viral di media sosial, memadukan unsur budaya pop dengan kepercayaan tradisional Thailand.
Namun, semakin banyaknya orang yang datang untuk melakukan ritual di tempat tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi pejabat setempat. Pada Kamis (27/2), anggota Dewan Metropolitan Bangkok untuk Samphanthawong, Pinich Kanchanachusak, bersama asisten direktur distrik Samphanthawong, Chanyapak Chamnikla, serta sejumlah pejabat lainnya, melakukan inspeksi ke lokasi.
Mereka menemukan bahwa arus pejalan kaki yang menyeberang jalan demi mendekati patung tersebut berpotensi menimbulkan kecelakaan. Oleh karena itu, para pejabat mengingatkan pemilik usaha di sekitar lokasi agar tidak lagi mendukung praktik pemberian sesaji. Selain itu, mereka juga melakukan pemeriksaan terkait izin usaha dan legalitas pemasangan patung tersebut.
“Patung ini berada di dekat Bundaran Khao Lam, yang membuat lokasinya cukup berbahaya. Banyak orang menyeberang jalan untuk memberi persembahan, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan,” ujar salah satu pejabat distrik Samphanthawong.
Meski telah dilarang, patung Optimus Prime tersebut masih terus menarik perhatian dan menjadi daya tarik wisata. Pemilik toko di sekitar pun sepakat untuk bekerja sama dengan pemerintah guna memastikan tidak ada lagi persembahan yang diletakkan di lokasi tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh KhaoSod. (da*)
