Notification

×

Iklan

Jumlah Kelahiran di Jepang 2024 Cetak Rekor Terendah

Sabtu, 01 Maret 2025 | 06:30 WIB Last Updated 2025-02-28T23:44:42Z

Warga Jepang 


Jakarta, Rakyatterkini.com – Jepang mencatat jumlah kelahiran terendah dalam sejarah pada tahun 2024, dengan hanya 720.988 bayi lahir. Ini menandai penurunan selama sembilan tahun berturut-turut dan semakin menunjukkan bahwa populasi negara tersebut terus menua serta menyusut. Data ini dirilis oleh Kementerian Kesehatan Jepang.


Jumlah kelahiran pada tahun ini mengalami penurunan sebesar 5% dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun pemerintah di bawah kepemimpinan mantan Perdana Menteri Fumio Kishida telah mengambil langkah-langkah pada 2023 untuk meningkatkan angka kelahiran.


Sementara itu, jumlah kematian mencapai angka tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 1,62 juta jiwa. Dengan angka ini, lebih dari dua orang meninggal untuk setiap bayi yang lahir.


Di saat tingkat kesuburan di Korea Selatan mengalami peningkatan untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun pada 2024, Jepang masih belum menunjukkan perubahan positif dalam tren kelahirannya.


Takumi Fujinami, ekonom dari Japan Research Institute, menyebutkan bahwa berkurangnya jumlah pernikahan dalam beberapa tahun terakhir menjadi salah satu faktor utama di balik penurunan angka kelahiran. Menurutnya, tren ini sebagian besar dipengaruhi oleh pandemi Covid-19.


Meski jumlah pernikahan naik 2,2% menjadi 499.999 pada 2024, peningkatan ini terjadi setelah penurunan drastis di tahun-tahun sebelumnya, termasuk penurunan 12,7% pada 2020."Dampaknya mungkin masih akan terasa hingga 2025," ujar Fujinami.


Berbeda dengan beberapa negara Barat, mayoritas bayi di Jepang lahir dalam pernikahan, yang menunjukkan keterkaitan erat antara jumlah pernikahan dan angka kelahiran di negara tersebut.


Meski masih terlalu dini untuk membandingkan kondisi Jepang dengan Korea Selatan, Fujinami menegaskan bahwa kedua negara perlu meningkatkan peluang kerja dan mengurangi kesenjangan gender untuk mendorong generasi muda agar mau menikah dan memiliki anak.


Para ahli menilai bahwa keberhasilan Korea Selatan dalam meningkatkan angka kelahiran disebabkan oleh dukungan pemerintah di tiga aspek utama, yaitu keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga, fasilitas pengasuhan anak, serta kebijakan perumahan. Selain itu, kampanye bagi dunia usaha untuk mendukung karyawan dalam membangun keluarga juga turut berkontribusi terhadap peningkatan tersebut.(da*)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update